Harie.Id, Takegon – Setiap bulan suci Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi siapapun yang menjajakan usahanya. Tak terkecuali penjual cendol gerobak. Ia adalah Ibu Rita, menjual cendol di kawasan Pasar Inpres, disamping pedagang yang berjualan ikan asin atau jalan elak menuju pasar Bale Atu, Kecamatan Lut Tawar.
Penghasilan Bu Rita jauh berbeda sebelum masuknya bulan suci Ramadhan. Omset yang berhasil di raih selama satu hari mencapai Rp2 juta selama ramadhan, bahkan dari angka ini bisa saja lebih.
Momen bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah kali ini memang menjadi loncatan untuk meningkatkan omset harian. Ternyata, omset ini berhasil diraih setiap bulan puasa yang di tunggu – tunggu umat islam.
“Alhamdulillah, kenaikan dua kali lipat di hari sebelumnya sebelum Ramadhan,” kata Bu Leni merupakan anak dari Bu Rita saat tengah membungkus cendol pembeli di kios cendol gerobaknya, Senin 27 Maret 2023
Menurut anak dari wanita kelahiran Padang, Sumatera Barat, mereka telah menekuni usaha Cendol sejak tahun 1997. Dari Padang, mereka mengais rejeki untuk kebutuhan sehari – hari di Kabupaten berhawa sejuk itu..
Ternyata, Es cendol Bu Rita telah banyak di kenal oleh masyarakat di Negeri penghasil kopi arabika terbaik dunia itu. salah satu yang menjadi khas adalah, gula aren yang dugunakan murni gula aren asli Gayo asal Isak, Kecamatan Linge Aceh Tengah. mereka membeli langsung dari usaha rakyat.
“Bahan baku unggulan kami adalah aren asli dan tanpa bahan kimia sedikitpun, murni alami, kami pesan gula aren 8-12 jerigen selama Ramadhan. Kalau sebelum Ramadhan palingan Cuma 5-10 jerigen, perhari,” kata Leni menceritakan pelu kisah yang orang tuanya jalani.
Kata Leni, usaha es cendol itu merupakan usaha dari ayahnya, namun yang paling popular dikenal dalam berjualan adalah ibu nya, maka seara otomatis, nama usaha itupun di tetapkan lewat putusan bersama dengan nama “Cendol Bu Rita”.
Tak ayal, ternyata ratusan gelas per hari ludes di beli pelanggan, kisaran ditaksir mencapai 130 gelas per hari di hari – hari biasa. Angka ini bisa saja turun atau naik tergantung cuaca, jika hujan otomatis turun sampai 100 gelas per hari.
Di bulan Ramadhan pembeli meningkat drastis, ditaksir mencaapi 150- 180 gelas per hari. Harga saat ini dibandrol Rp7000 per bungkus. Sedangkan di tahun 2022 lalu harga jual Rp5000 per gelas.
“Berbeda dengan tahun lalu, saat itu harganya Rp5 ribu, hal tersebut dikarenakan harga gula aren mengalami kenaikan harga Rp 40 – Rp 45 ribu per jirigen nya. Kalau tahun lalu masih stabil harganya,” kata Leni sembari menyebut, selama Ramadhan penghasilan mencapai Rp2 juta lebih. (Rahma Agustiana)
Rahma Agustiana adalah Mahasiswi semester VI, Prodi ilmu komunikasi, fakultas Fisipol Universitas Gajah Putih, Takengon. Saat ini tengah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tengah.