Harie.Id, Takengon – Ketua forum dosen Universitas Gajah Putih (UGP) Syahidin tidak setuju atas kesepakatan kesepakatan pihak Rektor dengan pihak Yayasan UGP.
bahkan, mereka juga menolak usulan dalam audiensi itu memanggil ketua Yayasan untuk hadir ke gedung DPRK.
“Kami tidak setuju memanggil pihak yayasan, karena faktor umu, kami juga tidak setuju gaji kami dibayarkan di bulan September 2023,” kata Syahidin, Selasa 18 April 2023.
Lebih lanjut Syahidin menekankan keputusan yang telah diumumkan di ruang sidang DPRK itu. Didalam nya tercantum tidak mampu membayar gaji dosen.
“Jika sudah tidak sanggup lagi, silahkan mengundurkan diri, kami forum dosen akan mengembalikan UGP Takengon ke Pemerintah Daerah,” kata Syahidin.
Menurut dia, polemik penundaan pembayaran gaji terus bergulir dan kerap kali mejadi polemik di tubuh UGP Takengon.
“Ini masih bulan April, jika nunggu sampai bulan sembilan, bisa jadi kami para dosen hampir 10 bulan belum digaji,” ujar Syahidin.
Ia menilai, pimpinan Universitas Gajah Putih saat ini belum memiliki tanggung jawab ke bawahan, seperti staf dan dosen.
“Kalau hanya menunggu uang KIP mahasiswa baru digaji, saya juga bisa menjabat sebagai rektor. Maksud kami ada inisiatif atau upaya lain melakukan pembayaran gaji dosen,” harap Syahidin.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi D berharap, Rektor UGP Takengon satu suara menyuarakan perih yang tengah dihadapi ke pihak Yayasan.
“Seharusnya pihak Rektor bisa menuntut yayasan, saya terpikir, rektor harusnya membela dosen, ini kesan nya rektorat dan dosen tidak akur, sehingga yayasan memanfaatkan peluang ini. Kalau tidak sanggup bayar, angkat kaki, mundur dari UGP,” lukas Salman selaku pimpinan rapat.
Namun, keputusan akhir dari kesepakatan itu di kembalikan ke forum. | Harie