Harie.Id, Takengon – Wali murid Sekolah Dasar (SD) Negeri 4 Kute Panang, Desa Lukup Sabun, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah kesal, diduga tabungan siswa disalahgunakan.
Tabungan tersebut diduga diembat oleh Kepala Sekolah SD itu. Sejumlah wali murid pun murka, bahkan orang tua siswa saat itu belum menerima konfirmasi apapun terkait pengambilan buku tabungan.
“Buku tabungan anak kami ditarik tanpa konfirmasi ke wali murid, bahasanya saat itu uang nya mau kembalikan, karena alasanya mau mau pindah dan mau dicairkan,” kata salah satu wali murid kepada Harie.Id enggan ditulis namanya oleh wartawan, Rabu 10 Mei 2023.
Katanya, jumlah tabungan para siswa tersebut bervariasi, ditaksir secara keseluruhan mencapai Rp80 jutaan. Per siswa dilaporkan memiliki tabungan Rp1 juta hingga Rp3 jutaan.
“Siswanya ratusan pak, karena mereka nabung di masing-masing kelas, dari kelas 1 sampai kelas 6, satu kelas ada yang 30 siswa,” ujarnya.
Lebih lanjut katanya, Kepsek yang bertanggungjawab atas tabungan siswa itu telah pindah tugas sejak Desember 2022 lalu.
“Saat itu Kepsek nya pak Huda kerap kami panggil, saat ini sudah diganti Kepsek baru, jadi kami bingung, karena belum ada kejelasan tentang uang tabungan anak kami, sudah empat bulan lebih belum ada titik terang,” keluh wali murid ini.
Bahkan, mereka juga mendengar informasi, uang tabungan dengan total taksiran Rp80 juta itu diduga telah digunakan untuk pembangunan sekolah.
Mereka merinci, diduga digunakan untuk pembangunan pagar, listrik dan gorden. Untuk pembangunan ini ditaksir mencapai Rp68 juta, bersumber dari tabungan murid.
“Sebelum keluar dana BOS kata nya digunakan dulu uang tersebut untuk pembangunan sekolah, alasanya supaya terlihat pembangunan disaat kepemimpinan nya,” katanya.
“Pembangunan sekolah harusnya menggunakan dana BOS, bukan dana tabungan siswa. Pernyataan penggunaan anggaran ini Kepsek sendiri yang bilang,” kata Wali Murid ini.
Puluhan wali murid ini meminta uang tabungan itu dikembalikan ke siswa, bahkan, mereka mengancam akan melakukan aksi protes bahkan, fatalnya akan melaporkan ke aparat penegak hukum.
“Memang nominal nya kecil, tapi ini hasil keringat orang tua siswa. Kalau dalam waktu dekat belum di kembalikan, kami akan nekat menggelar aksi protes bahkan melaporkan ke penegak hukum,” tutup wali murid ini meminta hak siswa dikembalikan dengan cara full tidak secara bertahap.
Kepala Sekolah SD Negeri 4, Kute Panang, Kampung Lukup Sabun, Kecamatan Kute Panang, Jamaluddin saat dikonfirmasi Harie.Id mengatakan, ia tidak mengetahui secara detail permasalah ini.
Namun, masalah itu katanya langsung di konfirmasi ke Kepsek sebelum nya yang dijabat Huda.
“Langsung tanyakan aja ke pak Huda, saya begitu di mutasi sudah menerima masalah ini,” kata Jamaluddin.
Menyangkut tabungan siswa itu kata dia, ia sendiri tidak bisa menangani. Uang tersebut lanjutnya dibelanjakan untuk kebutuhan sekolah tanpa musyawarah.
“Sebahagian yang ada bukti fisik dan faktur sudah ada yang saya bayarkan, untuk pastinya silahkan konfirmasi ke pak Huda atau bendahara nya,” tutup Jamaluddin. | Tim HARIE