Harie.Id, Takengon | Polemik kelangkaan air bersih di kalangan masyarakat kabupaten aceh tengah masih menjadi buah bibir hangat di Kabupaten berhawa sejuk itu.
Hal ini menjadi dasar salah satu aktivis GMNI mints Direktur PDAM Dayat segera dicopot oleh Pj Bupati dari jabatan nya.
Menanggapi tudingan tersebut, Direktur PDAM Tirta Tawar, Dayat membeberkan permasalahan pasokan air yang sedang dihadapi.
“Sumber air di musim kemarau ini berkurang, bahkan beberapa sumber air sudah kering,” kata Dayat kepada Harie, Kamis 8 Juni 2023.
Ia juga mengatakan PDAM sudah melakukan upaya jemput bola ke pusat terkait penambahan produksi debet air untuk pelanggan PDAM.
Upaya ini diharap menjadi solusi percepatan pencapaian penyediaan infrastruktur air minum, baik dalam hal kuantitas, kualitas, kuantitas maupun aksesibilitas air minum layak untuk masyarakat di wilayah Kabupaten Aceh Tengah.
Pemkab bersama pihak terkait telah menemui Direktorat Jendral Cipta Karya, Kementrian PUPR RI, di Jl. Pattimura, Selong, Kec. Kby. Baru, Jakarta Selatan, pada Januari 2023 lalu.
Mereka membicarakan rencana pengembangan dan peningkatan pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang di kelola oleh PDAM Tirta Tawar.
“Untuk Kecamatan Bebesen saja debit air harus ada 40 liter per detik, namun pada saat ini sudah tidak terpenuhi, air sudah mulai mengering di musim kemarau, hanya 18 Liter per detik,” katanya.
Menurut nya, untuk mengatasi permasalahan air di masyarakat harus berhemat agar pasokan air dapat di rasakan masyarakat.
“Saya harap masyarakat untuk berhemat mengunakan air, agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” ucap nya.
Ia juga mengaku pejabat bupati Aceh Tengah sangat antusias untuk memperjuangkan masalah air di Kabupaten itu.
“Pj Bupati sudah bertemu dengan direktur air bersih di Jakarta untuk meminta penambahan produksi air di Aceh Tengah,” pungkas nya. | Erwin