Harie.Id, Takengon | Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) desak Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan segera mencopot Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tawar, Dayat.
Desakan ini berdasarkan keluhan – keluhan yang marak dilontarkan pelanggan di Media Sosial (Medsos).
Direktur dinilai belum mampu bekerja ekstra menanggapi keluhan masyarakat. Terbukti, komplain yang menyeruak acap kali memenuhi beranda Medsos.
“Air sering mati, tak jarang masyarakat harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari” Kata Sekretaris GMNI Aceh Tengah, Hamzah Cibro kepada Harie, Kamis 08 Juni 2023.
Bahkan polemik tersendat nya air bersih ini tidak terjadi sekali dua kali di Kabupaten yang terkenal dengan Danai Lut Tawar ini.
GMNI menilai Direktur PDAM sekarang belum mampu bekerja mengurus perusaahan milik daerah itu.
“Dibawah kepemimpinan direktur saat ini, PDAM semakin buruk dalam memberi pelayanan kepada masyarakat, air sering mati, jika terlambat bayar iuran, petugas marah, tapi jika air mati mereka santai-santai aja dengan seribu alasan,” kata Hamzah Cibro.
Seharusnya kata dia, direktur PDAM jeli dan paham terhadap permasalahan yang ada di lingkup PDAM Tirta Tawar.
Ketidak jelian tersebut dituding GMNI direktur PDAM tidak sanggup lagi bekerja sebagaimana mestinya.
“Air berlimpah di Takengon, tapi kok sering bermasalah pasokan air kerumah-rumah warga kan aneh, lain kalau tidak ada mata air,” katanya.
Untuk itu Hamzah meminta PJ Bupati Aceh Tengah untuk segera mencopot dan mengganti Direktur PDAM Tirta Tawar.
“Apabila tuntutan ini tidak diakomodir, kami akan menggalang massa untuk berorasi di depan gedung kantor PDAM Tirta Tawar yang ada di Aceh Tengah,” demikian Hamzah. | Erwin