Harie.Id, Takengon | Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-34 tingkat Kabupaten Aceh Tengah resmi di mulai, Minggu 18 Juni 2023 malam.
Kegiatan yang diikuti 14 Kecamatan di Kabupaten tersebut di pusatkan di Lapangan Masjid Al-Kawakib Kecamatan Bintang. Sebanyak 5 cabang yang diperlombakan.
Ketua pelaksana Mustafa Kamal dalam laporan nya mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan untuk membangkitkan semangat dan cinta kepada Al-Qur’an.
Diselenggarakan selama tiga hari mulai 19 – 21 Juni 2023, yang diikuti oleh 14 kecamatan se-Kabupaten Aceh Tengah.
Ia menambahkan, Cabang yang dilombakan pada MTQ yang ke-34 kali ini, yaitu, Tilawatil Qur’an diikuti sebanyak 83 orang.
Qiroah Sab’ah diikuti sebanyak 62 orang, Hifzil Qur’an diikuti sebanyak 66 orang, Fahmil Qur’an diikuti sebanyak 68 orang, dan Syarhil Qur’an diikuti sebanyak 75 orang, dengan total keseluruhan 354 orang.
Pj Bupati Aceh Tengah, Teuku Mirzuan mengatakan, pelaksanaan MTQ tersebut harus terus dilanjutkan sebagai motivasi bagi masyarakat untuk selalu dekat dengan Al-Qur’an.
Begitu pula dengan generasi penerus yang menjadi peserta MTQ, menjadi wadah untuk uji kemampuan, setelah selama ini berlatih, mempelajari, membaca maupun menghafal Al-Qur’an sesuai dengan cabang yang diperlombakan.
Katanya, pendalaman Al-Qur’an tidak akan kuat apabila tidak dimulai dari tingkat keluarga, tingkat kampung, kecamatan dan seterusnya.
“Pendalaman Al-Qur’an harus kita mulai dari lini terkecil seperti dari tingkat keluarga, tingkat kampung, hingga tingkat nasional nantinya,” kata Mirzuan.
Ia berharap, pelaksanaan kegiatan itu dapat mencetak para Qori dan Qoriah baru. Ia ingin lebih banyak menciptakan teladan ditengah masyarakat, lebih banyak individu yang memahami dan mengamalkan Al-Qur’an.
Selain itu, salah satu faktor yang menyebabkan generasi muda banyak yang jauh dari Al-Qur’an ialah perkembangan teknologi, sehingga banyak generasi muda saat ini buta huruf Al-Qur’an.
“Karena itu, kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung gerakan pemberantasan buta huruf Al-Qur’an di Kabupaten Aceh Tengah,” kata Mirzuan.
Peran orang tua diharap dapat membiasakan anak-anak untuk mengaji di rumah dan guru yang membimbing serta mengajarkan Al-Qur’an di sekolah maupun di madrasah.
Menurutnya, MTQ hanyalah wadah, yang paling utama adalah bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari hari.
“Melalui semangat MTQ mari kita galakkan suasana kehidupan yang selalu berdampingan dengan Al-Qur’an dan membentuk masyarakat yang berakhlakul karimah,” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, para unsur pimpinan daerah Kabupaten Aceh Tengah, para kepala perangkat daerah Kabupaten Aceh Tengah, Kepala Kantor Kementerian Agama Aceh Tengah, para unsur pimpinan Kecamatan Bintang, Mukim dan Reje di Kecamatan Bintang, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Aceh Tengah, dan segenap pimpinan dan anggota kafilah dari 14 kecamatan. | Arinos