Sosok Salman di Mata Keluarga, Humoris, “Istri ku Dokter ku” hingga Titip Pesan Politik

57
SHARES
314
VIEWS

Mengulik serpihan cerita sosok Salman ST di mata keluarga, banyak kisah dan nasehat yang disampaikan sebelum menghembuskan nafas terakhir nya di Rumah Sakit (RS) Datu Beru Takengon.

Harie.Id, Takengon | Sosok almarhum Salman ST merupakan tulang punggung dalam rumah tangga nya. Selain menjadi anggota DPRK, ia adalah penyemangat bagi tiga anak – anak nya.

Kepergian nya menghadap sang ilahi seakan menjadi beban berat bagi sang istri, Sutriana. Ia seakan tak percaya dengan kepergian almarhum.

BACA JUGA

Almarhum merupakan sosok yang penuh tanggung jawab dan humoris didalam rumah tangga nya. Meski kondisi fisiknya tengah mengalami situasi sakit.

Seakan, almarhum ingin memperlihatkan bahwa ia kuat didepan istri dan anak – anak nya, sehingga ia tak menjadi beban pikiran didalam rumah tangganya.

Istri nya merupakan salah satu tenaga pendidik di Yayasan An – Najah Takengon. Ia menceritakan salah satu cerita humoris almarhum semasa hidupnya.

Saat dalam kondisi sakit, Salman ST pernah ditegur oleh istrinya untuk mengurangi merokok demi kesehatan.

Namun, teguran itu ternyata dijawab bercanda oleh almarhum, “Sudah saya kurangi,” kata Salman menjawab keluhan sang istri.

Tak ayal, istrinya juga menjawab dengan candaan. “Ia sudah di kurangi, tapi dari bungkusnya,” kenang Sutriana saat almarhum masih hidup.

Almarhum sebelum menghembuskan nafas terakhir nya di ceritakan tak ada rem untuk makan. Bahkan, jika dilarang, terucap kata – kata “Ada penyakit ada obat”.

Almarhum dinilai memiliki prinsip yang kukuh, jika sudah A maka harus A, prinsip itu tak akan pernah berubah.

“Setahun terakhir berat badan nya naik 90 Kg. Bahkan, dokter menyarankan untuk dikurangi sebanyak 25 Kg dengan diet atau berolahraga,” kata Sutriana, Sabtu 16 September 2023.

Ia juga pernah meminta almarhum untuk dilakukan cek elektrokardiogram (EKG) memeriksa fungsi jantung, namun, Salman menolak dengan alasan memiliki riwayat jantung sehingga tak perlu lagi untuk diperiksa.

“Setahun terakhir pernah kami ajak untuk cek EKG, dengan berbagai alasan dia menolak,” katanya.

Istriku Dokter ku

Kata – kata ini sering terucap dari mulut Ketua Komisi D DPRK Aceh Tengah itu, seakan memberi isyarat, istri nya sebagai penawar segala penyakit didalam tubuh nya.

Kata – kata itu diucapkan almarhum ketika seseorang menanyakan obat yang ia konsumsi untuk penyembuhan penyakit nya.

Bahkan, menurut istrinya, almarhum sendiri tidak mengetahui obat apa yang ia konsumsi, sehingga melempar jawaban itu ke istrinya.

“Dia sendiri tak mengetahui obat yang ia konsumsi, makanya, jika ada yang bertanya, ia suruh tanyakan ke saya dengan kata – kata, istri ku dokter ku,” kenang Sutriana.

Politisi santun Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Tengah, Salman ST tutup usia di umur 50 tahun, tepatnya pada Kamis 15 September 2023 di RSUD Datu Beru Takengon, sekira pukul 17.30 WIB.

Ia merupakan anak keempat dari sepuluh bersaudara. Almarhum meninggalkan tiga buah hatinya yang kini masih menempuh pendidikan.

Di dataran tinggi Gayo ia kerap dipanggil Aman Pinte Nate, lantaran anak sulung nya bernama Pinte Nate habibin Malik, sehingga melekat dalam keseharian nya.

Putra sulung nya itu kini tengah menempuh pendidikan di Universitas syiah Kuala (Unsyiah) jurusan Arsitektur dan Perencanaan (semester tujuh) selangkah lagi akan di wisuda.

Sedangkan dua buah hatinya perempuan kini menjadi penyejuk, Nisa simah bengi dan Bayaku Tiara, keduanya adalah Hafidz Qur’an.

Keduanya tengah menjalani pendidikan ditingkat SMA di dua tempat berbeda di Kuta Raja, Banda Aceh. yang nomor 2 kelas III dan si bungsu masih kelas I.

“Ada janji almarhum yang belum ditunaikan untuk kedua putrinya, memberikan dua unit sepeda motor karena telah menginjakan kaki di umur 17 tahun,” kata Sutriana.

Istrinya merasa seperti mimpi kehilangan sosok yang menjadi penopang dalam rumah tangga nya itu.

Lantaran, almarhum sebelum meninggal dunia masih sempat mengikuti Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kampung Bies Penentanan, sorenya, sekira pukul 17.04 WIB ia merasa sakit dibagian bahu.

Sampai di rumah, almarhum meminta untuk dipijat oleh seseorang yang menjadi tumpuan ketika hendak dipijat, ia berpikir saat itu bahunya masuk angin. Lalu ia merasa sesak dan dibawa ke RSUD Datu Beru Takengon.

Ketika tiba di IGD, belum sempat di pasang oksigen, Salman telah menghembuskan nafas terakhir nya.

Salman merupakan sosok penyejuk dan memberi kekuatan untuk buah hati nya, namun, sosok itu kini telah berpulang untuk selamanya.

Titip Pesan Politik ke Adik Kandung

Sebelum Salman meninggal dunia, pada Selasa 12 September 2023 lalu, ia sempat memberi nasehat politik kepada adik kandung nya Syukri yang saat ini ikut kontestasi politik di Pileg 2024 ke DPRK Aceh Tengah.

Syukri mewarnai Pileg lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh Tengah di Dapil IV meliputi Bebesen, Bies dan Kute Panang.

Almarhum saat itu berharap di 2024 mendatang dapat terpilih wakil rakyat yang mampu dan berdedikasi tinggi demi kemajuan daerah.

Adik kandung Salman, ST yang saat ini tengah berjuang mengikuti kontestasi Pileg 2024 mendatang Syukri (Photo/dok)

“Jadilah politikus yang baik. Dunia hanya persinggahan, selain berbuat baik tidak ada arti hidup, kekayaan hanyalah titipan, tetapi kebaikan akan tetap di kenang,” kata Salman kepada Syukri saat itu.

Lebih lanjut almarhum juga memberi pesan khusus untuk Syukri, ia berharap, adik kandung nya itu menjadi politikus yang benar – benar memperjuangkan dan mewakili atau menampung aspirasi rakyat demi kemajuan Aceh Tengah ke depan.

“Almarhum juga mengharapkan kelak akan bangkit dan tampil generasi muda yang berpotensi dan agamais. ini pesan yang terakhir disampaikan buat saya,” demikian disampaikan Syukri menirukan ucapan Salman, ST.

Penulis | Arinos

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI