HARIE.ID, TAKENGON | Pj Bupati Aceh, Teuku Mirzuan MT, bersama Asisten I, Mursyd sambangi Kampus Universitas Gajah Putih (UGP) Takengon, Kamis 12 Oktober 2023.
Kehadiran Mirzuan dalam rangka memastikan, restrukturisasi dan rasionalisasi status dosen yang mencuat di media.
Mirzuan mendengar langsung keluh kesah pihak terkait, mulai dari forum dosen, Mahasiswa dan Rektor UGP Takengon, Elliyin.
Dalam waktu dekat, Pj Bupati akan duduk dengan pihak Yayasan UGP Takengon dan Rektor UGP untuk membicarakan polemik yang ada di tubuh kampus kebanggaan orang Gayo itu.
“Kami akan panggil pihak Yayasan dan Rektor untuk membahas masalah ini, supaya kami tahu titik terang dan solusi yang ditawarkan,” kata Mirzuan MT.
Ia juga menyebut, dirumahkan nya sebanyak 26 dosen dan staf memang harus melalui SOP. Bahkan, polemik itu diharap tak mencuat ke permukaan, melainkan diselesaikan ditingkat internal.
“Seharusnya mahasiswa menjadi penyejuk dan penengah di tengah kondisi saat ini. Apalagi di kampus ini ada forum dosen, duduk dan bahas bersama,” ujar Mirzuan.
Terkait Yayasan, Mirzuan mempertanyakan, “apakah milik pribadi”, apakah “milik pemerintah”.
Namun, mencuat dalam pertemuan itu, Yayasan UGP Takengon adalah milik masyarakat, bukan milik Pemerintah.
“Makanya kami tidak bisa masuk, dalam hal ini, pihak Yayasan yang memutuskan, Pemda sebagai penengah, sejauh ini, apakah pihak yayasan pernah berkomunikasi dengan Pemda,” tanya Mirzuan MT.
Ia berharap, masalah itu segera menemukan titik terang, sehingga, mahasiswa dan prodi di UGP Takengon tidak terganggu.
“Apapun keputusan yang diterbitkan dibicarakan dulu, jangan sampai Prodi tutup karena kekurangan dosen,” demikian Mirzuan berharap UGP Takengon kembali normal.
Dalam pertemuan itu, besok pihak Mahasiswa dan Dosen akan membahas hal tersebut dengan pihak Rektor dan Yayasan di Kampus itu.
Sedangkan, pada Rabu 18 Oktober 2023 akan dilakukan pertemuan di ruang Bupati Aceh Tengah.
Penulis | Arinos