Maya Lapina, Sosok Caleg Gerindra Perempuan di Dapil 4 Aceh Tengah

HARIE.ID, TAKENGON | Negara memberi peluang bagi perempuan untuk terjun di dunia politik dengan partisipasi sebesar 30 persen mewarnai parlemen.

Jika ditilik, keberpihakan terhadap pentingnya keterwakilan perempuan di lembaga legislatif adalah bentuk dari keberpihakan Negara melalui Undang-undang Pemilu.

Perempuan diwajibkan untuk menghiasi dunia politik sehingga menjadi budaya di kalangan perempuan agar mau dan terlibat dalam proses-proses politik.

BACA JUGA

Atas dasar itu, Maya Lapina membulatkan tekad untuk ikut kontestasi Pileg 14 Februari 2024 mendatang dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di nomor urut 3.

Wanita kelahiran Pantan Klasik, 01 Januari 1990 ini ikut bertarung di Dapil 4 Aceh Tengah, meliputi Kecamatan Bebesen, Bies dan Kute Panang.

Berangkat dari sosok ibu rumah tangga dan memiliki segudang skill di bidang Taylor atau menjahit untuk kebutuhan rumah tangga dan bisnis. Ia juga pernah menjadi penyiar radio Suara Lauser Antara, SLA FM.

Ia selama ini fokus menekuni dunia usaha Seprai, gorden dan bad Cover. Saat ini ia juga telah mengembangkan skill nya itu sehingga dapat membuka peluang lapangan pekerjaan baru.

Usaha itu “Merangkak” ia rintis, sehingga mampu mendirikan usaha sendiri dengan nama “Pesona Seprai”.

Wanita yang kerap disapa Inen Hanif di kampung kediaman nya Blang Gele ini memiliki gagasan tersendiri ikut bertarung ke Parlemen DPRK.

Ia berupaya akan menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota DPRK Aceh Tengah dengan penuh tanggung jawab jujur, dan akuntabel.

Ilustrasi Kertas Suara dan nomor urut Maya Lapina saat didalam bilik suara 14 Februari 2024 mendatang (Photo/dok)

“Kita akan terus berupaya berkolaborasi dengan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk meningkatkan sektor-sektor potensial di Kabupaten Aceh Tengah,” kata Maya Lapina, Rabu 07 Februari 2024.

Meski disinggung dalam momen Pileg banyak yang mengumbar janji di tengah tengah masyarakat, alumnus SMA Negeri 3 Takengon itu menyebut, yang ia utarakan itu menjadi gagasan dan tercantum dalam catatan yang diamanahkan masyarakat.

Ia berupaya menciptakan lingkungan kondusif bagi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) dan siap mengawal aspirasi masyarakat.

“Apakah berkarya dibatasi. Tentu tidak, kita berupaya memberi yang terbaik untuk pemilih. Bukan hanya sekedar janji,” katanya.

Lebih lanjut kata Istri dari Karmiadi Arinos ini, upaya menjaga stabilitas kelestarian lingkungan melalui pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan menjadi penting, serta mendorong akses pendidikan yang setara dan berkualitas bagi perempuan.

Ia juga mendukung program beasiswa khusus untuk perempuan dengan potensi akademis. Berinisiatif mentoring untuk membimbing perempuan muda dalam bidang pendidikan dan karier

“Sebagai kaum perempuan, kami ingin mengkampanyekan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan hak-hak kesehatan perempuan dan mendorong akses mudah ke pelayanan kesehatan reproduksi yang aman dan terjangkau,” katanya.

Wanita yang kerap disapa Ungel ini siap untuk mewarnai Pileg 2024 mendatang. Ia juga menyelipkan kata – kata “Kal Wan Tape, Kekire Wan Ate”.

“Kata kata ini sesuai dengan penyelenggaraan Pemilu dengan asas Luber-Jurdil, akronim dari Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil,” ujarnya.

Ia juga berharap masyarakat cerdas untuk memilih dan menilai Calon Legislatif. Menolak politik uang adalah salah satu kunci untuk mendapatkan hak rakyat selama lima tahun kedepan.

“Tolak money politik, pastikan hak rakyat tersentuh selama lima tahun kedepan. Jangan mau suara kita dibeli demi kekuasaan,” ajak Maya Lapina.

Begitu juga dengan kaum milenial yang baru perdana memilih di tahun 2024 mendatang. Ia ingin hak pemilih pemula tidak dicederai dengan politik uang.

“Mereka harus memilih tanpa intervensi money politik atau iming – iming yang tidak pasti. Hak mereka selaku pemula harus disalurkan sesuai dengan keinginan nya. Jangan dicederai dengan uang,” ujarnya.

Jika budaya itu terus dilakukan dan menyasar pemilih pemula. Maka otomatis, perpolitikan di Negeri seribu Aulia ini tidak akan pernah sehat.

“Mereka lah generasi yang akan mewarisi perpolitikan ini. Jika hanya dengan uang untuk meraih kursi di Parlemen bagaimana nasib mereka yang betul betul ingin berbuat untuk rakyat,” begitu kata Maya Lapina mengajak para pemilih pemula untuk cerdas menentukan pilihan di 14 Februari 2024 mendatang.

Ia juga ingin rakyat menikmati hasil pemilihan nya di 14 Februari 2024, dengan catatan, infrastruktur atau kebutuhan rakyat selama lima tahun kedepan.

“Seperti infrastruktur akses pertanian, kebutuhan bertani dan kebutuhan dasar lainya. Seharusnya dapat dinikmati dari pilihan nya, jika suara kita di beli maka kebutuhan itu cenderung tidak tersalurkan, karena sudah dibayar,” cetus Maya.

“Jalan Terjal” di Dapil yang kini menjadi wilayah nya bertarung nyaring terdengar bahwa perempuan bak kata “sumbang” mewarnai parlemen. Sosok laki-laki yang dominan mewakili suara rakyat.

Ia membantah keras pernyataan itu, dengan aturan undang-undang Pemilu, Negara ini memberi mandat kepada perempuan untuk bertarung dan duduk di parlemen.

“Saat ini sudah terbukti, perempuan harus terlibat mengawal pemerintahan yang adil dan peduli terhadap kaum perempuan,” demikian Maya Lapina sembari mengajak masyarakat di Kecamatan Bies, Kute Panang dan Bebesen untuk bergerak bersama memilih nomor urut 3 dari Partai Gerindra.

[ ARINOS ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI