Klinik Kecantikan Elmera Aceh Tengah Dilaporkan ke Polisi 

380
SHARES
2.1k
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Klinik Elmera Beauty Aesthetic beralamatkan di Mess Time Ruang, Kampung Kemili, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah di laporkan ke Polisi, diduga Lepas tanggung jawab.

Laporan itu disampaikan oleh Sulan Dari MS, 29 tahun, warga Paya Ilang, Kecamatan Bebesen Kabupaten setempat pada 26 Februari 2024 lalu.

Sulan Dari melaporkan peristiwa yang ia alami ke pihak kepolisian atas dugaan Malpraktek. Lantaran, ia mengeluhkan sakit di bagian hidung pasca dilakukan penanaman benang atau paket Natural Nose.

BACA JUGA

“Awalnya saya ditawarkan treatment kecantikan lewat WhatsApp, itupun sudah beberapa kali ditawarkan, lalu saya tertarik dengan treatment wajah. Tanggal 30 Oktober 2023 lalu saya langsung datang ke klinik tersebut,” kata Sulan Dari kepada wartawan di Kantor PWI Aceh Tengah, Sabtu 09 Maret 2024.

Saat itu kata Sulan Dari, ia ditawari paket tanam benang di bagian hidung itu lantaran sedang ada diskon, paket tersebut menurut pengakuan dari pihak klinik tidak memiliki efek samping dan harganya murah, hanya Rp3,6 Juta.

“Dan saya merasa tertarik dengan penawaran penambahan treatment oleh pihak klinik. Lalu saya diarahkan ke dr Khaira Renata yang menangani treatment tersebut,” kata Sulan Dari.

Ia saat itu langsung mendapatkan penanganan awal treatment peeling eropa. Keesokan harinya, hidung Sulan Dari disebut bengkak. Awalnya ia berfikir, kondisi itu bahagian dari efek treatment tersebut.

“Lebih dari seminggu bengkak nya tidak hilang – hilang, hidung saya mengalami kemerah – merahan, akhirnya muncul seperti jerawat di bagian ujung hidung. Lalu saya telpon dokter yang bersangkutan, dia bilang efek dari treatment waktu itu,” katanya menyampaikan kronologis yang ia alami.

Penasaran dengan sakit yang dialami hingga menyasar di bagian kepala, ia pun berinisiatif untuk melakukan CT Scan. Hasilnya mencengangkan, ia didiagnosis mengalami struk ringan dan migrain kronik.

“Lalu saya kembali menghubungi dr Khaira Renata, dibilang benang yang sebelumnya di tanam di hidung saya keluar, lalu saya disuruh datang lagi ke klinik. Saya sudah trauma, tidak mungkin lagi datang ke klinik itu, kecuali dia yang datang ke rumah saya,” timpalnya.

Lebih lanjut Sulan Dari mengakui bahwa, pihak klinik menyarankan untuk mencari dokter yang lebih bagus untuk dilakukan tindakan. Bahkan pihak klinik mengaku siap bertanggung jawab, termasuk menanggung biaya yang perawatan hingga sembuh.

Hidung Sulan Dari dikatakan telah bernanah, sakit dan semakin membengkak. Pihak klinik menyebut hidungnya telah infeksi, jalan satu satunya dilakukan adalah Platelet Rich Plasma (PRP).

Lalu Ia memilih salah satu klinik yang ia percaya yaitu klinik Athena Medan, Sumatera Utara untuk dilakukan konsul lebih lanjut tentang kondisi yang ia alami.

“Lalu ia (dr Khaira Renata-red) minta ikut. Karena ada tenggang waktu yang diberikan pihak klinik Elmera sampai tanggal 23 Januari lalu, jika lewat dari tanggal itu mereka lepas tanggung jawab,” ujarnya.

“Tanggal 23 kami datang Konsul sama dokter sama dia juga. Solusi nya ada dua, dibedah sama laser, saat itu dr Khaira Renata juga mengiyakan. Dokter di Medan juga bilang, benang nya kepanjangan,” timpalnya .

Ternyata, biaya tindakan yang dilakukan tersebut menelan biaya diatas Rp50 juta lebih. Pihak klinik kata Sulan Dari menyebut, angka itu tidak masuk akal.

“Lalu dibilang, kalau mau kami tanggung jawab, kami bawa ke klinik teman kami atau kami bayar tiga juta. Kan tidak mungkin, kami sudah tidak percaya lagi dengan pihak klinik Elmera. Lalu kami nego-nego bagaimana kalau bayar nya setengah – setengah. Itupun mereka tidak mau, mereka hanya mau bayar tiga juta,” sesal Sulan Dari MS.

Bahkan, Sulan Dari saat itu didampingi suaminya menunggu di klinik tersebut hingga malam hari. Pasca dari konsul di klinik Athena Medan itu pihak klinik Elmera tidak lagi ada informasi apapun.

“Lalu kami pulang ke Takengon dan membuat laporan ke Polisi untuk ditindaklanjuti secara hukum, karena terkesan lepas tanggung jawab,” ujarnya.

Pasca dari polemik itu, ia juga telah melakukan tindakan operasi secara mandiri di salah satu klinik kecantikan di Banda Aceh dengan menggunakan biaya sendiri. Bahkan, anggaran pribadi nya habis untuk menanggulangi tanam benang di klinik Elmera sebesar Rp40 juta lebih.

“Kami menyayangkan klinik Elmera terkesan lepas tanggung jawab. Kami berharap pihak kepolisian serius menangani kasus ini. Karena saya khawatir, cukup saya saja yang menjadi korban,” demikian Sulan Dari.

Hingga berita ini terbit, wartawan mencoba melakukan klarifikasi ke pihak klinik Elmera, namun awak media di minta untuk menunggu.

“Kami akan berikan klarifikasi, tapi mohon bersabar ya,” kata dr Khaira Renata.

[ ARINOS ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI