HARIE.ID, TAKENGON | Kepala Kejaksaan Negeri Aceh Tengah yang baru, Adi Hendra Jaya, SH. MH beserta istri Rita Avirta, M.Pd mulai melaksanakan tugas di Kabupaten berhawa sejuk itu.
Hal tersebut ditandai dengan momen penyambutan di Pendopo Bupati, Kamis 13 Juni 2024 malam.
Momen unik saat penyambutan itu ketika ia menyampaikan falsafah kebersamaan dalam masyarakat Gayo.
“Beluh Sara Loloten, Mowen Sara Tamunen, Bulet Lagu Umut, Terus Lagu Gelas,” kata Adi Hendra Jaya saat hendak mengakhiri pidato pertamanya.
Sebelum membacakan kalimat tersebut, ia menyampaikan permohonan maaf jika terdapat penyampaian yang salah.
“Kalimat ini sudah kami persiapkan sebelum nya, mohon maaf kalau ada kesalahan dalam pengucapan nya,” katanya.
Maksud dari falsafah yang disampaikan Kajari ini bermakna tentang, tekat yang bulat dan kuat antara satu dengan yang lain untuk menuju dan mengarah kepada tujuan yang sama. Kalimat ini melambangkan tentang persatuan dan kesatuan
Sementara falsafah “Beluh sara loloten, mowen sara tamunen” bermakna tentang kekompakan, solidaritas dan keberagaman.
Dalam kesempatan tersebut, Adi Hendra Jaya sebelum menginjakan kaki di Aceh Tengah, sebelumnya menjabat sebagai Koordinator Pidsus di Bangka Belitung.
Sebelum di Bangka Belitung, ia pernah sebagai Intelijen di Kejagung, sebelum itu di Bengkulu, pernah di Jambi, Riau dan Bandar Lampung .
“Seluruh Sumatera, baru ini saya menginjakan kaki di Aceh,” begitu kata Andi.
“Istri saya juga akan mengajar di MAN I Aceh Tengah. Allhamdulillah bisa diterima disini,” ujarnya.
Ia memiliki 4 buah hati, satu putra dan tiga Putri , putra nya itu sedang mengikuti jejak orang tuanya di Kejaksaan.
Putri nya tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi semester 5, putri selanjutnya kuliah semester 2 dan yang paling bungsu kelas 6 SD.
“Terimakasih, kami telah diterima dengan baik, kedepan kerjasama dan kolaborasi sangat kami butuhkan,” demikian kata Adi Hendra Jaya.
[ ARINOS ]
