HARIE.ID, TAKENGON | Eka Saputra kini duduk bersama dengan Shabela Abubakar, keduanya sepakat dan melakukan pra deklarasi di kediaman Bupati Aceh Tengah periode 2017-2022.
Hadir juga dalam silaturahmi ini Sekretaris DPC Partai Gerindra, Edi Kurniawan serta tokoh Gerindra Abdul Wahab Daud dan para Ketua Relawan “Sede”.
Menurut Shabela, Kontestasi Pilkada 2024 ini tercium aroma yang kurang sehat dibandingkan pada Pilkada 2017 lalu.
Bahkan, perahu nya sendiri saat ini dinilai ada oknum yang hendak membocorkan nya secara perlahan.
“Ada oknum yang berkeinginan perahu kami di bocor perlahan, kalau bisa pasangan Shabela dan Eka tenggelam supaya tidak menjadi kandidat pada Pilkada,” kata Shabela Abubakar, Minggu 16 Juni 2024.
Ia menilai, kandidat lain seakan ketakutan, hingga cenderung melakukan sabotase upaya meraih dukungan dari Partai Gerindra Aceh Tengah.
“Seharusnya tidak perlu takut, kepada relawan saya sampaikan, lahirkan gerakan perbaikan bukan gerakan membusukan,” jelas Shabela.
Terkait sosok bakal calon wakil yang mendampinginya, Shabela tidak mempersoalkan siapapun kader yang ditunjuk oleh Partai Gerindra.
“Kalau saya ambil dari Gerindra, sudah pasti harus dari kader, saya belum berani menerima yang lain. Gerindra tidak bisa dibeli, begitu juga dengan partai besar lain nya,” katanya.
Ia melihat Eka Saputra adalah sosok muda yang energik, apalagi sedang menjabat sebagai Anggota DPRK Aceh Tengah sebagai ketua Fraksi Partai Gerindra.
“Eka mampu membangun komunikasi dan kolaborasi dengan pihak Eksekutif saat kami menjabat sebagai Bupati. Ditambah lagi, Eka adalah sosok pengusaha,” ujarnya.
Pilkada 2024 menurut pandangan Shabela penuh dengan tekanan, ia komitmen akan merubah tekanan itu menjadi peluang dan kekuatan.
“Saya tidak salah pilih, pusat juga tidak salah memerintahkan Eka mendampingi kami. Kami harap Nasdem dan Partai PBB mengusung Shabela Abubakar,” demikian Shabela.
[ ARINOS ]