“Menyelesaikan masalah inflasi bukan pekerjaan mudah dan butuh waktu. Namun, dengan kerjasama semua pihak, saya yakin kita bisa melewati masa sulit ini dan mencapai kestabilan yang kita harapkan,”
HARIE.ID, TAKENGON | Ketika inflasi mengancam perekonomian daerah, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah cenderung mengambil langkah-langkah strategis untuk menstabilkan harga dan memastikan kesejahteraan di tengah – tengah masyarakat.
Di tengah tantangan ekonomi global dan nasional, Teuku Mirzuan terus menunjukkan upaya – upaya lewat kepemimpinan nya yang tanggap dan inovatif dalam menghadapi inflasi yang kian meningkat.
Berdasarkan angka di Bulan Juni 2024 yang dikutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Tengah, tingkat inflasi Year on Year mencapai angka 4.78 persen. IHK pada Bulan Juni 2023 lalu sebesar 104,20, mengalami kenaikan pada Juni 2024 menjadi 109,18.
Grafik ini naik, di bulan Januari persentase sebesar 2,89, Februari 4,6, Maret 4,51, April 4,73, Mei 4,91 dan di bulan Juni mengalami penurunan 4,78.
Untuk Aceh, angka inflasi tertinggi berada di Kabupaten Aceh Tengah, sedangkan terendah menurut data BPS adalah Kota Banda Aceh dengan persentase 2,07 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,44 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 6,26 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 5,38 persen dan kelompok kesehatan sebesar 3,51 persen.
Untuk kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 3,92 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,71 persen, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,61 persen, kelompok transportasi sebesar 0,12 persen, dan kelompok pendidikan sebesar 0,19 persen, sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi terdapat pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 2,05 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,40 persen.
Memperkuat Ketahanan Pangan Lokal
Salah satu langkah utama yang diambil oleh PJ Bupati adalah memperkuat ketahanan pangan lokal. Program “Gerakan Ketahanan Pangan” diluncurkan dengan fokus pada peningkatan produksi pertanian lewat program rembuk tani di Kampung Simpang Empat, Rejewali, Kecamatan Ketol.
Kegiatan ini adalah kerjasama antara dinas pertanian Aceh Tengah dengan pupuk Indonesia. Langkah ini tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor yang rentan terhadap fluktuasi harga pasar.
Menurut Mirzuan, ketahanan pangan adalah kunci utama dalam mengendalikan inflasi. “Dengan memastikan ketersediaan bahan pangan yang cukup di daerah, kita bisa menstabilkan harga dan melindungi daya beli masyarakat,” kata Teuku Mirzuan MT kepada Harie.id, Sabtu 06 Juli 2024
Studi Tiru ke Pemkot Medan
Dalam Menekan laju inflasi yang tinggi, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah melakukan studi tiru program pasar murah yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Medan.
Program pasar murah yang diselenggarakan Pemkot Medan melalui Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Medan menjadi salah satu program yang sangat efektif dalam mengendalikan inflasi di Kota Medan sehingga inflasi Kota Medan stabil berada di angka 0,60 persen.
“Program yang telah diterapkan Pemkot Medan dinilai sangat efektif dilakukan sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi, menjaga ketersediaan pasokan bahan pangan masyarakat terlebih program ini langsung menyasar ke masyarakat rentan miskin disinilah kita hadir untuk berbagi pengalaman dalam menangani inflasi,” kata Mirzuan.
Program pasar murah keliling dianggap mampu mendistribusian bahan pangan pokok langsung menjangkau masyarakat rentan kemiskinan dan tentunya menjaga kestabilan harga pokok di pasar.
“Peninjauan ini sekaligus studi tiru penerapan pasar murah keliling, khususnya pendistribusian bahan pangan pokok, karena kami memperoleh data bahwa PUD pasar Medan yang berkolaborasi dengan PT. Pilar Group Indonesia, mampu menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi bahan pangan pokok. ini tentunya sangat berperan dalam pengendalian inflasi,” lukas Mirzuan.
Pemantauan dan Pengendalian Harga
PJ Bupati Aceh Tengah juga menginisiasi program pemantauan harga di pasar-pasar tradisional, tim ini melakukan survei harga secara rutin dan mengambil tindakan cepat jika ditemukan adanya kenaikan harga yang tidak wajar. Penegakan hukum terhadap praktik-praktik penimbunan dan spekulasi juga diperketat untuk menjaga stabilitas harga.
“Kami berkomitmen untuk menjaga kestabilan harga dan memastikan bahwa tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi dengan merugikan masyarakat luas,” tegas Mirzuan.
Bahkan, Mirzuan turut menggandeng Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah untuk memantau langsung kondisi harga pangan di Pasar Paya Ilang, Kecamatan Bebesen.
Pemantauan kebutuhan pokok itu dilakukan menjelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah. Pj Gubernur menyusuri langsung kios-kios di pasar melihat aktivitas jual beli warga dan berdialog langsung dengan para pedagang dan masyarakat yang sedang berbelanja guna mengetahui kondisi ril terkait harga dan pasokan saat ini.
“Harga-harga jangan terlampau naik, ini harus kita kendalikan. Di Aceh Tengah hanya ada dua komoditi yang naik Cabai dan Bawang Merah juga saya pikir pak Pj. Bupati bisa kendalikan ini,” begitu kata Bustami ke Mirzuan MT.
Mirzuan juga berpesan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Aceh Tengah agar selalu berkoordinasi dan melakukan pengawasan di lapangan dan juga lakukan pemantauan terhadap stok dan pasokan komoditi di pasar.
“Kami berpesan kepada TPID Aceh Tengah agar terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait bahkan dengan tim Inflasi di luar Daerah dan juga tetap melakukan pengawasan di lapangan juga lakukan pemantauan terhadap stok komoditi,” harapnya.
Galakkan Pasar Murah
Sebagai bentuk dukungan langsung kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menggalakkan program pasar murah dan bazar pangan sebagai upaya membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Pasar murah ini diselenggarakan sebagai upaya dalam menurunkan angka inflasi yang saat ini masih tinggi sekaligus mengantisipasi agar tidak melonjaknya harga kebutuhan pokok.
“Pasar murah yang diselenggarakan tersebut merupakan upaya kita bersama untuk menekan inflasi,” jelas Mirzuan MT.
Kolaborasi antar pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum, untuk terus bergotong-royong dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini adalah solusi untuk menghalau laju inflasi di Kabupaten berhawa sejuk itu.
“Pasar murah ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat, terutama bagi masyarakat kurang mampu, dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau,” lukasnya.
Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Mirzuan memahami bahwa edukasi dan pemberdayaan masyarakat adalah kunci jangka panjang dalam menghadapi inflasi. Oleh karena itu, berbagai program pelatihan dan pemberdayaan ekonomi digalakkan, mulai dari pelatihan kewirausahaan hingga pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap gejolak ekonomi.
Kerjasama Antar Daerah
Mirzuan menyadari bahwa tantangan masih besar. Kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat, sektor swasta, dan pemerintah pusat, sangat diperlukan. Dengan sinergi dan komitmen yang kuat. Termasuk melakukan penandatanganan Kerjasama Antar Daerah (KAD) bersama Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Tujuan kerjasama ini untuk menciptakan sinergi dalam upaya pengendalian inflasi daerah. Dengan adanya KAD, diharapkan dapat meningkatkan stabilitas harga komoditas, memperkuat ekonomi lokal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah tersebut.
Kesepakatan bersama dalam rangka pengendalian inflasi daerah meliputi beberapa sektor utama, yaitu sektor ketahanan pangan daerah, sektor perdagangan komoditas pertanian, sektor pertanian, dan sektor lainnya sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah yang berlaku selama tiga tahun kedepan.
kerjasama ini tidak hanya untuk menekan laju inflasi, tetapi juga untuk meningkatkan produksi komoditas lokal, memperkuat distribusi pangan, serta memastikan ketersediaan barang-barang pokok di pasaran. Dengan sinergi ini, kedepannya dapat menciptakan kesejahteraan yang lebih baik bagi masyarakat Aceh Tengah dan Lhokseumawe.
“kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi tantangan ekonomi yang berdampak pada perekonomian daerah, dengan adanya KAD, kita dapat saling mendukung dan berbagi sumber daya untuk menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik,” kata Mirzuan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah turut melakukan kerjasama dengan Pemerintah Langsa, Aceh Tamiang, Nagan Raya, Pidie Jaya dan Kota Banda Aceh. Tujuan dari kerjasama ini untuk meringankan langkah Mirzuan dalam melangkah halau laju inflasi.
Teken MoU dengan PT Flora Agung
Dalam menjaga kestabilan harga pangan, Pemerintah Kabupaten (Aceh Tengah memfasilitasi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama anatara Koperasi Produsen Gayo Logistik Internasional dengan PT. Flora Agung.
Perusahaan ini berkedudukan di Jakarta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang eksport import barang komuditas, warehousing, custom clearance, market place dan customized supply chain financing. Dan Pemkab Aceh Tengah memfasilitasi kerjasama tersebut bertujuan untuk menjaga kestabilan harga pasokan bahan pokok dan mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Aceh Tengah.
“Pemerintah daerah serius untuk terus menggenjot investasi di daerah dengan berbagai cara, salah satunya hari ini menyaksikan penandatanagan nota kesepahaman antara kedua pihak bertujuan untuk menjaga distribusi dan kestabilan harga pangan serta mendukung ketahanan pangan di daerah,” kata Mirzuan.
Langkah-langkah inovatif dan komprehensif yang diambil oleh PJ Bupati cenderung akan memberikan harapan baru bagi Aceh Tengah. Di tengah tantangan inflasi, semangat kebersamaan dan gotong royong menjadi kunci utama untuk menciptakan masa depan yang lebih stabil dan sejahtera.
Pengendalian inflasi adalah tugas bersama yang memerlukan komitmen dan kerja keras dari semua pihak. Dengan mengamankan produksi dan meningkatkan efisiensi rantai pasok, dapat menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat.
Langkah Mirzuan menghalau laju inflasi turut mendapat kritikan dari sejumlah aktivis, intervensi pemerintah dinilai belum cukup efektif dalam menstabilkan harga. Tak ayal, Mirzuan dinilai gagal sebagai Pj Bupati di Negeri seribu aulia itu.
Menjembatani Harapan dan Realita
Di tengah pro dan kontra ini, Mirzuan berupaya menjembatani harapan dan realita di lapangan. Melalui dialog dengan berbagai pemangku kepentingan, dari petani hingga pedagang, pemerintah daerah berusaha memperbaiki dan menyesuaikan kebijakan yang sudah berjalan.
PJ Bupati juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program-program pemerintah, sehingga solusi yang dihasilkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal.
“Menyelesaikan masalah inflasi bukan pekerjaan mudah dan butuh waktu. Namun, dengan kerjasama semua pihak, saya yakin kita bisa melewati masa sulit ini dan mencapai kestabilan yang kita harapkan,” katanya.
Jalan Panjang Menuju Kesejahteraan
Langkah-langkah yang diambil oleh Pj Bupati menggambarkan upaya keras pemerintah daerah dalam menghadapi inflasi. Meski mendapat cemoohan dan kritik, ada harapan besar bahwa dengan perbaikan terus-menerus, inisiatif ini akan membawa perubahan positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Tantangan yang ada menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mencari solusi bersama untuk menghalau laju inflasi di Kabupaten Aceh Tengah.
Diketahui, Mirzuan dilantik sebagai Pj Bupati Aceh Tengah pada 29 Desember 2022 lalu. Perjalanan nya memimpin Kabupaten ini masih berjalan. Sejumlah terobosan – terobosan sangat dinantikan masyarakat. Mengurai defisit, memperbaiki keluhan kelangkaan air hingga mencari celah untuk meningkatkan PAD.
ADV