254 Siswa Baru SMAN 8 Takengon Diserahkan Secara Adat

98
SHARES
546
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Sebanyak 254 siswa – siswi SMAN 8 Takengon unggul diserahkan lewat prosesi adat “Iserahen ku Tengku Guru”, Sabtu 20 Juli 2024.

Prosesi tersebut turut disaksikan langsung oleh orang tua siswa, dihadiri Plt Kacabdin Aceh Tengah, Isma Hendra, Majelis Adat Gayo, Reje Kampung Kebet, Ketua MPU, Amry Jalaluddin selaku komite, MPD, Kepala Sekolah, Syafruddin dan dewan guru.

Saat itu, yang menyerahkan langsung peserta didik kepada dewan guru adalah, anggota DPRK Aceh Tengah terpilih dari Dapil III, Kasman dan diterima oleh Kepala sekolah SMAN 8 Takengon, Syafrudin.

BACA JUGA

Plt Kacabdin Aceh Tengah, Isma Hendra dalam kesempatan itu mengatakan, acara serah terima secara prosesi adat ini bukan hanya sekedar seremonial belaka, namun lebih jauh memaknai arti dan kandungan didalamnya.

“Jangan hanya seremonial saja, tapi lebih dipahami bahwa, kegiatan ini adalah wujud kebersamaan dalam mendidik anak selama di SMA Negeri 8 Takengon,” kata Isma Hendra.

Di media sosial kata dia, saat ini beredar informasi tentang kejadian – kejadian yang merusak akhlak generasi muda, bahkan, sudah berubah dibandingkan dengan pendidikan terdahulu.

“Kalau dahulu, berbicara dengan guru sangat sulit, papasan di jalan kita cari jalan lain. Kalau sekarang, guru diejek. Ini kita tidak ingin ada di Aceh Tengah,” lukasnya.

“Wali murid tadi sudah diserahkan anak anak nya ke sekolah dengan alat rotan satu hasta belah tiga, apakah bapak ibu sudah siap,” tanya Hendra, wali murid menjawab “Siap” secara serentak.

Pada prinsipnya kata dia, guru guru tidak ada keinginan untuk menghukum anak jika tidak ada sesuatu yang dilakukan atau melanggar peraturan sekolah.

“Jika nanti ada perselisihan dan anak menyampaikan laporan kepada orang tua, jangan langsung diterima mentah mentah, pastikan informasi yang disampaikan itu dan ditelusuri kebenaran nya ke pihak sekolah,” harapnya.

“Diselidiki terlebih dahulu, jangan ambil keputusan sepihak, karena tidak mungkin tidak ada salah langsung dihukum, siapa tau kedapatan merokok, melawan atau bolos, ini perlu diselidiki dulu sehingga tidak terjadi perselisihan antara orang tua dan sekolah,” timpal Hendra.

Tujuan dinas pendidikan kata dia, untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa, bukan hanya sekedar mampu literasi. Bahkan ada hal terpenting yaitu karakter anak.

“Maka jangan hanya diserahkan saja ke sekolah, melainkan, ditanya ke anak setelah pulang dari sekolah apa yang dipelajari selama di sekolah. Artinya apa, jangan hanya digantungkan ke sekolah semata, melainkan dibarengi dengan didikan dirumah, pastikan sholat nya, lihat isi handphone nya jangan rusak dulu baru diperbaiki,” demikian harapan Plt Kacabdin Aceh Tengah ini.

[ ARINOS ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI