HARIE.ID, TAKENGON | Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, sebanyak 28 desa di Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, turut serta dalam lomba pidato yang khusus diikuti oleh para Ibu Reje (istri kepala desa-red)
Kegiatan ini mengusung tema “Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Asuh Orang Tua” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat dalam upaya pencegahan stunting.
Lomba pidato ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Banyak di antara mereka telah mempersiapkan diri dengan matang, termasuk melakukan latihan pidato.
“Kami para Ibu Reje yang iku hari ini pasti bisa, apalagi dalam seminggu terakhir sudah rutin berlatih,” kata Camat Bebesen, Herman, Selasa 20 Agustus 2024 di Kantor Camat setempat.
Kegiatan ini kata dia, bukan hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan menjadi sarana bagi Ibu Reje untuk tampil di depan umum dan menunjukkan kemampuan berbicara di hadapan forum.
“Ibu-ibu Reje adalah penopang suksesnya pemerintahan di kampung. Keberhasilan suami dalam memimpin desa tidak terlepas dari dukungan penuh sang istri,” kata Herman.
Lebih lanjut, lomba ini juga dimaksudkan untuk membekali para Ibu Reje dengan keberanian dan kemampuan berbicara di depan publik, terutama terkait penggunaan dana desa dan isu-isu penting program nasional stunting.
“Sebelum Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) diadakan, ada pembahasan tentang stunting yang tentunya melibatkan Ibu Reje. Jadi, dengan adanya kegiatan ini, para Ibu Reje diharapkan bisa tampil percaya diri dan berani berbicara di depan umum,” harap Herman.
Penilaian dalam lomba pidato ini mencakup berbagai aspek, seperti etika, adab, retorika, dan lainnya.
Dewan juri terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan, Kantor Urusan Agama (KUA) dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Bebesen.
“Nanti akan dinilai siap yang terbaik dari yang baik. Panitia juga telah menyiapkan hadiah,” kata Herman.
Menariknya, kegiatan ini terlaksana bukan dari anggaran APBK (Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung) atau dana desa, melainkan dari inisiatif dan dukungan bersama.
“Ini dari kita untuk kita,” demikian kata Herman.
[ ARINOS ]