HARIE.ID, TAKENGON | Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terus menggencarkan upaya untuk menekan laju inflasi di daerah dengan mengadakan berbagai program.
Salah satu program yang dimaksud adalah Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kegiatan ini dilaksanakan di Lapangan Sanggamara, Kecamatan Lut Tawar, Selasa 20 Agustus 2024.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Pj. Bupati Aceh Tengah yang diwakili oleh Plh. Sekretaris Daerah, Erwin Pratama, S.STP, M.Si.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pangan Aceh.
GPM ini dilakukan untuk menangkal lonjakan harga kebutuhan pokok yang berdampak pada daya beli masyarakat, serta bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan dalam rangka pengendalian inflasi daerah.
Dalam laporannya, Kadis Pangan Aceh, Drs. Surya Rayendra, menyampaikan bahwa kegiatan GPM ini selain bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta mengendalikan inflasi di daerah, juga sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan RI ke-79 di Kabupaten Aceh Tengah.
“Kami menyelenggarakan GPM ini dalam rangka menyambut kemerdekaan Republik Indonesia dan tentu saja untuk menjaga stabilitas pasokan serta harga pangan, guna mengendalikan inflasi di Aceh Tengah,” ujarnya.
Surya Rayendra menjelaskan bahwa Aceh Tengah merupakan salah satu kabupaten/kota yang menjadi indikator inflasi di Provinsi Aceh. Tingginya angka inflasi berdampak signifikan terhadap inflasi di tingkat provinsi.
“Perlu ada intervensi dari berbagai pihak untuk menekan angka inflasi Aceh Tengah yang saat ini mencapai 4,7 persen, salah satu yang tertinggi di Aceh. Kami mengalokasikan 400 paket pangan murah berkualitas premium yang kami harapkan dapat membantu masyarakat,” harapnya.
Plh. Sekda Aceh Tengah, Erwin Pratama menegaskan, inflasi yang tinggi merupakan tantangan besar bagi perekonomian daerah.
“Kami berkomitmen untuk memastikan stabilitas pasokan harga pangan dan mengendalikan inflasi melalui intervensi program seperti GPM ini,” katanya.
Program pangan murah ini menyediakan berbagai jenis bahan makanan pokok seperti beras, minyak goreng, dan gula dengan harga yang lebih terjangkau dari harga pasar.
Pemerintah daerah melalui dinas terkait juga bekerja sama dengan distributor dan petani lokal untuk memastikan ketersediaan pasokan yang stabil.
Erwin menambahkan bahwa selain program pangan murah, pemerintah daerah juga berupaya meningkatkan pemberdayaan produksi pangan lokal.
“Kami ingin mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah dan mendorong masyarakat untuk lebih mandiri dalam produksi pangan,” jelasnya.
Masyarakat menyambut positif langkah pemerintah ini. Beberapa warga yang ditemui mengaku sangat terbantu dengan adanya program pangan murah, terutama dalam menghadapi tekanan ekonomi yang semakin berat.
Diharapkan, melalui Gerakan Pangan Murah ini, pemerintah daerah dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat serta stabilitas ekonomi daerah, sehingga inflasi yang tinggi di Aceh Tengah dapat terkendali.
Plh. Sekda juga berharap program ini dapat terus berlanjut dan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah provinsi yang telah mempercayakan Aceh Tengah sebagai locus GPM di Provinsi Aceh.
Dalam gelar pangan murah ini, paket sembako dijual kepada masyarakat dengan harga Rp. 153.000 per paket, dengan rincian: Beras Premium 5 kg seharga Rp. 53.000, gula pasir 2 kg seharga Rp. 26.000, minyak goreng Bimoli 2 liter seharga Rp. 32.000, dan telur ayam ras satu papan seharga Rp. 42.000.
[ ARINOS ]