HARIE.ID, TAKENGON | Di balik nama besar Partai Golkar di Aceh Tengah, muncul sosok Hanafiah yang didampuk sebagai Anggota DPRK Aceh Tengah termuda Periode 2024 – 2029.
Pria kelahiran 24 Desember 1989 ini masih berumur 35 tahun sejak dilantik pada 26 Agustus 2024.
Sebagai bahagian dari legislasi, bukan hanya mencetak sejarah sebagai anggota DPRK termuda, tetapi juga membawa harapan baru bagi masyarakat yang selama ini merindukan perubahan nyata.
Terutama di Daerah Pemilihan (Dapil) asal Dapil 4, meliputi Kecamatan Bebesen, Bies dan Kute Panang.
Di usia yang masih tergolong muda, Hanafiah telah berhasil memenangkan hati pemilihnya.
Alumni MTsN 1 Takengon ini digadang bukan hanya hadir sebagai simbol generasi baru dalam politik, tetapi juga sebagai sosok yang menawarkan cara pandang yang segar dan penuh inovasi.
Dalam setiap langkah politiknya, Hanafiah selalu menekankan pentingnya sinergi antara DPRK, pemerintah Kabupaten, Provinsi, hingga pusat.
Baginya, perubahan yang diharapkan masyarakat tidak bisa terwujud jika hanya mengandalkan satu tingkat pemerintahan saja.
“Kami percaya, untuk membawa harapan masyarakat, kita tidak bisa hanya berdiam diri di tingkat kabupaten. Harus ada upaya maksimal untuk menjemput bola, menghubungkan aspirasi dari daerah hingga ke pusat,” kata Hanafiah saat ditemui Harie.id di sela-sela kesibukannya jelang pelantikan besok Senin 26 Agustus 2024.
Komitmen menurut alumni MAN I Takengon tahun 2007 itu kemudian menjadi landasan dari semua langkah politik yang diambilnya.
Ia menyadari bahwa, Aceh Tengah memiliki banyak potensi yang belum tergarap dengan optimal.
Dengan mengusung visi yang kuat, dia bertekad untuk memperjuangkan pemerintahan yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan rakyat.
Ia ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang lahir dari DPRK bukan hanya sekedar formalitas, melainkan benar-benar menjawab kebutuhan dan harapan masyarakat.
Tidak hanya itu, alumni Kampus Gajah Putih jurusan Pertanian tahun 2013 ini juga menempatkan pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai prioritas utama.
Baginya, tantangan yang dihadapi Aceh Tengah memerlukan pendekatan yang inklusif, di mana semua pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga pemerintah pusat, harus bersinergi untuk mencari solusi yang terbaik.
“Sinergi adalah kunci untuk mewujudkan pemerintahan yang baik. Tanpa sinergi, kita hanya akan berjalan di tempat,” kata Direktur Utama PT. Kurnia Bina tahun 2014 hingga tahun 2023 ini.
Sebagai anggota DPRK Aceh Tengah termuda, Hanafiah tidak gentar menghadapi tantangan.
Justru, Kader Partai Golkar sejak tahun 2008 hingga saat ini melihat hal tersebut sebagai kesempatan untuk membuktikan bahwa usia muda bukan penghalang untuk mengabdi dan membawa perubahan.
Dengan dukungan yang kuat dari masyarakat dan semangat yang tak pernah padam, Hanafiah siap untuk menggebrak DPRK Aceh Tengah dengan ide-ide segarnya.
Masuknya nama Hanafiah adalah bukti bahwa politik tidak selalu identik dengan usia dan pengalaman panjang.
Dalam dirinya, masyarakat Aceh Tengah melihat harapan baru dan harapan masa depan yang lebih baik, yang dibangun di atas fondasi sinergi, aksi nyata, dan komitmen untuk selalu mengutamakan kepentingan rakyat.
“Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai harapan-harapan masyarakat,” katanya.
Dengan semangat yang tinggi dan visi yang luas, ia siap mengemban amanah masyarakat Aceh Tengah demi tercapainya harapan-harapan masyarakat.
“Terimakasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan kami sebagai wakil rakyat dari Dapil 4 Aceh Tengah,” demikian kata Hanafiah.
Hanafiah kini tinggal di Kampung Kemili, Dusun Perulangan, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh tengah.
[ ARINOS ]