Komitmen HAMAS Tentang Kopi, Bangun Tugu, Laboratorium Hingga Museum 

HARIE.ID, TAKENGON | Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga dan Muchsin Hasan mengurai program unggulan mereka yang ditujukan untuk mengembangkan sektor pertanian dan memperkuat identitas kopi Gayo sebagai ikon ekonomi lokal.

Program ini meliputi pembangunan laboratorium pertanian, tugu kopi, museum kopi, serta optimalisasi indikasi geografis kopi Gayo.

Inisiatif ini diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian, tetapi juga menguatkan posisi kopi Gayo di pasar nasional maupun internasional.

BACA JUGA

Sebagai bagian dari visi mereka untuk memajukan sektor pertanian, pasangan HAMAS berencana membangun Laboratorium Pertanian yang akan difokuskan pada penelitian, pengujian, dan pengembangan produk-produk pertanian, terutama kopi Gayo yang telah terkenal di seluruh dunia.

“Laboratorium ini akan dilengkapi fasilitas untuk melakukan uji kualitas dan riset, mencakup seluruh aspek produksi, mulai dari bibit, pemeliharaan tanaman, hingga kualitas akhir produk,” kata Haili Yoga, Rabu 13 November 2024.

Menurut Haili Yoga, laboratorium ini akan menjadi pusat inovasi bagi para petani, sehingga dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi yang kompetitif di pasar global.

“Kami ingin menjadikan Aceh Tengah sebagai pusat riset kopi yang diperhitungkan di dunia,” ujarnya.

Laboratorium ini diharapkan juga akan menjadi wadah bagi petani untuk mendapatkan edukasi mengenai teknik bertani yang lebih modern, sesuai dengan standar pasar internasional.

“Dengan dukungan riset dari laboratorium ini, petani dapat mengatasi kendala produksi dan mengoptimalkan hasil panen,” tambahnya.

Sebagai simbol penghargaan terhadap kopi Gayo yang telah menjadi komoditas unggulan dan mengangkat perekonomian Aceh Tengah, pasangan Haili Yoga dan Muchsin Hasan akan membangun Tugu Kopi Gayo.

Tugu ini akan menjadi monumen kebanggaan masyarakat dan daya tarik wisata, serta menguatkan citra kopi Gayo sebagai salah satu kopi terbaik dunia.

“Tugu ini bukan hanya sebuah bangunan, tetapi simbol kebanggaan masyarakat Aceh Tengah. Dengan tugu ini, kami berharap kopi Gayo semakin dikenal, dan ini akan menarik minat wisatawan serta investor ke Aceh Tengah,” katanya.

Tugu Kopi Gayo diharapkan menjadi salah satu ikon wisata yang dapat menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang, mengenal lebih jauh tentang kopi Gayo, dan melihat langsung bagaimana kopi ini memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.

Sebagai upaya meningkatkan edukasi dan memberikan informasi mendalam tentang kopi Gayo, pasangan HAMAS merencanakan Museum Kopi yang akan menjadi pusat informasi tentang sejarah, budaya, dan proses produksi kopi Gayo.

Museum ini akan menampilkan sejarah panjang kopi Gayo, mulai dari awal budidaya hingga pengolahan, dan peran kopi dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Aceh Tengah.

“Museum ini akan memberikan edukasi bagi masyarakat, wisatawan, dan generasi muda, agar mereka memahami sejarah kopi Gayo dan dampaknya bagi perekonomian daerah. Ini adalah upaya kami untuk melestarikan dan mengenalkan kopi Gayo sebagai warisan yang harus kita jaga bersama,” ujar Haili.

Museum Kopi ini juga akan menampilkan berbagai macam alat dan metode tradisional serta modern dalam pengolahan kopi, memberikan pengunjung pengalaman yang interaktif dan mendalam mengenai perjalanan kopi Gayo sebagai komoditas unggulan.

Lain itu, optimalisasi Indikasi Geografis (IG) kopi Gayo. Indikasi Geografis merupakan hak perlindungan hukum atas produk yang memiliki ciri khas tertentu karena faktor geografis, termasuk kopi Gayo.

Melalui optimalisasi ini, pasangan Haili Yoga dan Muchsin Hasan berharap kopi Gayo dapat terlindungi secara hukum dari peniruan atau pemalsuan, sekaligus semakin memperkuat posisi kopi Gayo di pasar dunia.

Optimalisasi ini akan dilakukan melalui berbagai langkah, termasuk sosialisasi kepada para petani mengenai manfaat IG, serta upaya perbaikan sistem produksi agar sesuai dengan standar yang diakui secara internasional.

“Dengan demikian, kopi Gayo akan semakin dilindungi dan diakui sebagai kopi khas yang hanya dapat dihasilkan dari wilayah Aceh Tengah,” lukasnya.

Haili Yoga dan Muchsin Hasan berharap, dengan adanya program-program ini, Aceh Tengah tidak hanya dikenal sebagai penghasil kopi Gayo, tetapi juga sebagai daerah dengan infrastruktur dan inovasi yang mendorong kualitas dan daya saing produk.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan para petani, memperkokoh sektor pariwisata, serta menciptakan kebanggaan bagi masyarakat atas kekayaan alam dan budaya yang dimiliki Aceh Tengah.

Selain itu, pasangan HAMAS optimis bahwa program ini akan membuka peluang investasi yang lebih luas, baik di bidang pertanian maupun pariwisata, sehingga dampaknya akan dirasakan dalam jangka panjang.

Dengan dukungan masyarakat dan pihak-pihak terkait, Haili Yoga dan Muchsin Hasan yakin Aceh Tengah dapat berkembang menjadi daerah yang lebih maju, sejahtera, dan dikenal secara global berkat kopi Gayo yang telah menjadi ikon daerah.

“Ini komitmen kami dalam memajukan perekonomian Aceh Tengah dan menjaga keunikan kopi Gayo yang telah menjadi kebanggaan masyarakat dan aset daerah,” demikian Haili Yoga.

[ ARINOS ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI