HARIE.ID, TAKENGON | Dinas Syariat Islam Kabupaten Aceh Tengah menyelenggarakan pelatihan penyelenggaraan Fardu Kifayah atau Tajhiz Mayat dan Tahsin di Aula Kantor Reje Mendale, Kebayakan, Senin 18 November 2024.
Kegiatan ini mengusung tema “Melalui Pelatihan Fardu Kifayah/Tajhiz Mayat dan Tahsin, Kita Lahirkan Para Pengurus Fardu Kifayah Profesional dan Imam yang Paham Sholat Berjamaah.”
Hadir dalam kegiatan ini Staf Ahli Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Khaidir, Kepala Dinas Syariat Islam Mustafa Kamal, Kepala Kantor Kementerian Agama Wahdi MS, Camat Kebayakan, Nashrin, perwakilan Kapolsek Kebayakan serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Kepala Dinas Syariat Islam, Mustafa Kamal, menyebut, pelatihan ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan meningkatkan kompetensi para pengurus Fardu Kifayah serta para imam.
“Kegiatan ini berlangsung selama sembilan hari, enam hari pelatihan Tajhiz Mayat dan tiga hari pelatihan Tahsin. Peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah imam kampung, imam dusun, ustadz, ustadzah, serta pengurus PKK atau kelompok pengajian dari berbagai kampung,” jelas Mustafa.
Kegiatan tersebut diikuti sebanyak Sebanyak 900 peserta, terdiri dari, 90 imam kampung, 648 ustadz/ustadzah, 34 pengurus PKK dan 128 anggota kelompok pengajian.
Mustafa berharap, pada tahun 2025, pelatihan Tahsin bagi para imam kampung dapat dilanjutkan untuk memperkuat kualitas bacaan Al-Qur’an mereka.
Sementara itu, Pj. Bupati Aceh Tengah, Subhandhy, melalui Staf Ahli, Khaidir, memberikan apresiasi terhadap inisiatif dari Dinas Syariat Islam.
Dalam sambutannya, Khaidir menyampaikan pentingnya pelatihan ini sebagai implementasi nyata dari nilai-nilai syariat Islam.
“Ini bukan sekadar program rutin, tetapi menjadi langkah strategis untuk menciptakan sumber daya manusia yang memahami tata cara pelaksanaan Fardu Kifayah dan memperbaiki bacaan Al-Qur’an,” ujarnya.
Ia menekankan, pelaksanaan Fardu Kifayah, khususnya Tajhiz Mayat, adalah tanggung jawab kolektif umat Islam. Jika tidak ada yang melaksanakan, seluruh masyarakat akan menanggung dosa.
Oleh karena itu, keberadaan pengurus yang terampil dan memahami tata cara penyelenggaraan jenazah menjadi sangat penting.
Selain itu, pelatihan Tahsin dinilai relevan dalam meningkatkan kualitas ibadah umat Islam, khususnya dalam membaca Al-Qur’an dengan tajwid dan makhraj yang benar.
“Kombinasi pelatihan Fardu Kifayah dan Tahsin ini memberikan manfaat yang menyeluruh, baik dari sisi sosial maupun spiritual. Kami berharap peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan maksimal, demi pengabdian kepada masyarakat dan pemahaman yang lebih baik terhadap syariat Islam,” pungkas Khaidir membacakan sambutan Subhandhy.
Sebagai penutup, ia juga mengharapkan, kegiatan ini mampu mencetak pengurus Fardu Kifayah yang profesional dan imam-imam yang memahami sholat berjamaah, sehingga dapat memperkuat syariat Islam di Kabupaten Aceh Tengah.
[ ARINOS ]