HARIE.ID, TAKENGON | Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Aceh Tengah menetapkan target ambisius untuk tahun 2025 guna meningkatkan tata kelola administrasi kependudukan yang lebih inklusif.
Target tersebut mencakup pelayanan berbasis digital hingga cakupan 100 persen untuk dokumen kependudukan, sebagai wujud komitmen dalam memberikan pelayanan publik yang optimal.
Kepala Dinas Dukcapil Aceh Tengah, Mustafa Kamal, menegaskan target tersebut selaras dengan program nasional.
“Kami ingin memastikan seluruh masyarakat Aceh Tengah memiliki dokumen kependudukan yang lengkap dan akurat. Ini adalah amanah daerah sekaligus kontribusi untuk target nasional,” katanya saat memimpin rapat staf di kantor Dukcapil, Senin 13 Januari 2025.
Beberapa target yang ditetapkan adalah:
- Perekaman KTP Elektronik: Mencapai 100 persen bagi wajib KTP.
- Akta Kelahiran: 99,5 persen untuk anak usia 0-18 tahun.
- Kartu Identitas Anak (KIA): Meningkatkan cakupan hingga 65 persen.
- Identitas Kependudukan Digital (IKD): Menargetkan 30 persen dari total wajib KTP.
Untuk mewujudkan target tersebut, berbagai strategi telah disiapkan, termasuk pelayanan jemput bola berbasis data melalui program layanan keliling.
“Tim khusus akan dibentuk untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan administrasi kependudukan,” jelas Mustafa Kamal.
Dukcapil Aceh Tengah menggandeng pemerintah kampung, sekolah, hingga lembaga swasta untuk mendukung program kerja.
Salah satunya adalah perekaman KTP elektronik di sekolah-sekolah bagi pelajar yang telah memasuki usia wajib KTP.
“Kami juga menjalin kerjasama dengan rumah sakit dan bidan desa untuk melaporkan kelahiran dan kematian secara real-time,” tambahnya.
Inovasi lain yang tengah dikembangkan adalah program “Perjaka” (Pelayanan Terpadu untuk Janda, Kematian, dan Anak). Program ini mempermudah masyarakat mengurus dokumen kependudukan tanpa harus bolak-balik ke kantor Dukcapil.
Tak hanya itu, KIA kini dilengkapi manfaat tambahan seperti diskon belanja dan fasilitas khusus di tempat wisata.
“Kami ingin KIA tidak sekadar menjadi dokumen, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi anak-anak,” lanjut Mustafa.
Dukcapil Aceh Tengah juga berupaya mengoptimalkan peran petugas registrasi di tingkat kampung. Targetnya, seluruh kampung dapat memfasilitasi kebutuhan administrasi kependudukan warganya pada tahun 2025.
Selain itu, minimal dua inovasi baru akan diluncurkan untuk memperkuat layanan publik.
“Kami optimis dengan komitmen dan strategi yang matang, target kinerja 2025 akan tercapai. Langkah ini tidak hanya memperkuat sistem administrasi kependudukan, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat Aceh Tengah,” pungkas Mustafa Kamal.
| ARINOS