Penutupan HUT Jagong Jeget Tuai Kontoversi, Panitia: “Kami Minta Maaf”

86
SHARES
477
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Ketua Panitia HUT Jagong Jeget ke-43, Adi Wibowo, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka usai memenuhi panggilan dari Satpol PP-WH Aceh Tengah, Senin 17 Februari 2025.

Pemanggilan ini merupakan tindak lanjut dari video viral yang menampilkan kejadian di acara penutupan HUT Jagong Jeget, yang dinilai melanggar syariat Islam dan adat istiadat Gayo.

“Kami beserta panitia HUT dengan penuh kesadaran diri, tanpa paksaan dari siapa pun, memohon maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada masyarakat Jagong Jeget, serta umumnya masyarakat Aceh Tengah dan Provinsi Aceh,” ujar Adi Wibowo.

BACA JUGA

Ia mengakui, kejadian tersebut terjadi akibat keteledoran panitia dalam memantau jalannya kegiatan hingga terjadi pelanggaran norma.

Menurutnya, panitia telah melakukan penutupan acara pada pukul 23.00 WIB, namun euforia perayaan membuat beberapa pihak tetap melanjutkan kegiatan.

“Sebelumnya ada penampilan dari masyarakat yang menyanyi. Kami akui, mungkin ini karena euforia, sehingga ada kelalaian dari panitia dalam mengawasi,” tambahnya.

Adi Wibowo menegaskan, dalam pelaksanaan HUT Jagong Jeget setiap tahunnya, panitia selalu menampilkan budaya lokal yang mencerminkan kearifan masyarakat setempat. Acara tersebut juga diisi dengan karnaval budaya serta doa bersama.

Lebih lanjut, ia menyebut, pihak panitia akan melakukan pertemuan kembali pada Rabu mendatang bersama Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan Dinas Syariat Islam Aceh Tengah untuk membahas peristiwa ini.

“Biasanya kami tidak pernah mengadakan hiburan seperti itu. Namun, kejadian ini terjadi setelah panitia melakukan penutupan,” ujarnya.

Di akhir pernyataannya, Adi Wibowo menyebut panitia berkomitmen untuk lebih berhati-hati di masa mendatang agar kejadian serupa tidak terulang.

“Sekali lagi, kami memohon maaf kepada seluruh lapisan masyarakat Aceh Tengah dan Provinsi Aceh atas kelalaian kami,” pungkasnya.

| ARINOS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI