Pria Ini Mengaku Dibegal di Celala, Polisi Lakukan Penyelidikan, Ternyata Hoak

40
SHARES
221
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Kasus dugaan pembegalan yang sempat viral di media sosial, tepatnya di Kampung Kuyun Uken, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah, ternyata hanyalah rekayasa. Muhammad Kasim (33), pria yang mengaku sebagai korban, diketahui memberikan keterangan palsu.

Kabar ini sempat heboh di Medsos, informasi terkait kejadian tersebut pada Jumat 14 Febr2025 malam. Merespons kegaduhan itu, tim dari Polres Aceh Tengah yang dipimpin oleh Kasat Intelkam Iptu Denny Dharmawan, S.H., M.H., bersama personel Polsek Celala, segera turun tangan untuk mengonfirmasi kebenaran peristiwa tersebut.

Dalam keterangannya, MK awalnya mengaku bahwa ia dibegal saat dalam perjalanan pulang setelah berjualan di Kampung Berawang Gading, Kecamatan Celala, sekitar pukul 20.20 WIB.

BACA JUGA

Ia menyebut gerobak becak batagor yang dikendarainya mengalami overheat di kawasan Kampung Kuyun Uken, lalu tiba-tiba didatangi dua orang tak dikenal yang menodongkan senjata tajam dan merampas uang tunai Rp320.000, sebuah ponsel Vivo hitam, serta tas berisi dompet dan uang Rp200.000 dari laci gerobaknya.

Kisah ini semakin dramatis saat MK mengaku berusaha mengejar pelaku yang kabur menggunakan sepeda motor, namun gagal.

Setibanya di rumah, ia langsung menceritakan kejadian tersebut kepada rekannya, Juliansyah, yang kemudian menyebarkan informasi itu ke media sosial tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan mendalam, polisi menemukan sejumlah kejanggalan dalam pernyataan MK.

“Saat MK memberikan keterangannya, ada banyak hal yang tidak masuk akal. Salah satunya, ia mengaku kembali ke rumah melalui jalan Angkup, Kecamatan Silih Nara, tetapi warga justru melihatnya pulang lewat Jalan Takengon-Kuyun,” ungkap Iptu Denny Dharmawan lewat keterangan tertulisnya, Selasa 18 Februari 2025.

Selain itu, MK awalnya mengaku tidak melihat wajah pelaku, namun anehnya bisa memastikan jumlah mereka ada dua orang.

Setelah mendapati keterangan yang berbelit-belit, polisi membawa MK ke Polres Aceh Tengah untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Namun, karena faktor waktu dan kondisi fisiknya yang kelelahan, MK diizinkan pulang sementara.

Tak disangka, keesokan harinya, Sabtu, MK kembali berjualan seperti biasa, tetapi hingga malam hari ia tidak kembali ke rumah.

Investigasi lanjutan mengungkap bahwa MK justru membawa kabur gerobak motor Yamaha Vixion beserta BPKB milik Khairul Amri, pemilik usaha jajanan batagor tempatnya bekerja.

Polisi yang melakukan penelusuran mendapatkan informasi bahwa MK terlihat melintas di Kampung Tanoh Depet, Kecamatan Celala, menuju arah Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat dengan membawa gerobak motor dagangannya.

Atas kejadian ini, Juliansyah, teman MK yang pertama kali menyebarkan informasi ke media sosial langsung menghubungi kembali admin salah satu akun di Medsos untuk mengklarifikasi bahwa cerita pembegalan tersebut hanyalah rekayasa MK.

Ia pun meminta maaf kepada masyarakat karena telah ikut menyebarkan berita hoaks.

Khairul Amri, pemilik usaha batagor, mengaku kecewa dengan tindakan MK. Ia menjelaskan bahwa sejak Januari 2025, MK telah bekerja sebagai salah satu karyawannya dan diberikan fasilitas tempat tinggal serta perlengkapan dagang.

“MK mengaku berasal dari Gampong Penjaga Cot Ujong, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Namun, ternyata kepercayaan yang kami berikan kepadanya malah disalahgunakan,” ujar Khairul Amri.

Sementara itu, Iptu Denny Dharmawan menegaskan bahwa kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi.

“Hoaks seperti ini bisa meresahkan dan menciptakan ketakutan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, sebelum menyebarkan berita, pastikan informasi yang diterima benar-benar valid dan terverifikasi,” pungkasnya.

| ARINOS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI