Libur Idul Fitri, Kunjungan Wisatawan Meningkat, Pemkab Aceh Tengah Diminta Genjot PAD dari Sektor Pariwisata

64
SHARES
356
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Lonjakan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Aceh Tengah selama libur Idul Fitri 1446 H menjadi angin segar bagi sektor pariwisata dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah berhawa sejuk itu.

Momentum ini dinilai sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Agus Muliara, pemerhati kebijakan publik di Aceh Tengah berharap  agar pemerintah daerah dapat menangkap peluang ini dengan memperkuat kebijakan sektor pariwisata secara berkelanjutan.

BACA JUGA

“Lonjakan wisatawan ini adalah sinyal positif. Pemerintah perlu menindaklanjutinya dengan langkah konkret untuk pengembangan destinasi wisata serta penguatan sektor UMKM. Jika dikelola dengan baik, ini akan memberikan kontribusi besar terhadap PAD,” ujar Agus, Minggu (5/4/2025).

Agus juga menyoroti pentingnya penataan aspek legalitas dalam pengelolaan objek wisata.

Agus Muliara (Photo/Ist)

Ia menekankan agar perizinan destinasi wisata, homestay, dan fasilitas penunjang lainnya ditertibkan dan dikawal dengan serius.

“Legalitas sangat penting, bukan hanya untuk kepastian hukum, tetapi juga untuk menghindari potensi kebocoran pajak. Selain itu, standar pelayanan terhadap wisatawan pun bisa lebih terjamin,” jelasnya.

Dalam pernyataannya, Agus turut meminta pemerintah daerah untuk menetapkan kebijakan tarif masuk objek wisata secara resmi.

Menurutnya, ini penting untuk menghindari praktik pungutan liar (Pungli) yang kerap dikeluhkan pengunjung dan menjadi bahan perbincangan negatif di media sosial.

“Kalau tidak diatur, potensi munculnya pungli cukup besar. Ini sangat merugikan pemilik lokasi wisata, karena akan berdampak langsung pada citra dan kenyamanan wisatawan,” tegasnya.

Sebagai wilayah yang menerapkan syariat Islam, Agus juga mengingatkan pentingnya penyampaian informasi yang santun namun jelas kepada wisatawan. Ia menyarankan agar peraturan terkait syariat Islam dipasang di setiap lokasi wisata.

“Ini bukan soal membatasi, tapi soal mengedukasi dan mengingatkan agar pengunjung tetap menghormati nilai-nilai yang berlaku di Aceh Tengah,” katanya.

Dengan langkah strategis dan koordinasi lintas sektor kata nya lagi, lonjakan wisatawan yang terjadi saat libur Idul Fitri diharapkan bukan hanya menjadi fenomena sesaat, tetapi dapat dikapitalisasi menjadi kekuatan ekonomi yang berkelanjutan bagi daerah.

| REL

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI