HARIE.ID, BANDA ACEH | PT Pupuk Indonesia Holding Company menggandeng Kementerian Pertanian Republik Indonesia menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyaluran Pupuk Subsidi untuk para distributor pupuk se-Aceh, di Auditorium Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Kamis 17 April 2025.
Acara ini menghadirkan berbagai pihak strategis, termasuk Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Gerindra Dapil Aceh, Ir. H. TA Khalid, MM, serta Yahdeva Ammurabi, SP dari Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementan RI.
Turut dihadiri Manager penjualan Wilayah Aceh PT Pupuk Indonesia, Aswin Anshary, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Ir. Cut Huzaimah, MP, serta Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop Aceh, Marzuki, SE, MM.
Tidak hanya itu, pengawasan distribusi juga diperkuat dengan kehadiran Kompol Adegita Rahmadi, SH, S.I.K, MH (Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Aceh) dan Fakhri, SH (Kasi Pengamanan Pembangunan Proyek Strategis Intelkam Kajati Aceh), serta Ketua Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (APDI), Mulky Mansur, yang hadir bersama seluruh distributor pupuk se-Aceh.
Dalam forum itu, TA Khalid menyampaikan ultimatum keras kepada para kios dan distributor agar tidak bermain-main dengan harga pupuk subsidi.
Ia menekankan pentingnya mematuhi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp2.250/kg untuk Urea, Rp2.300/kg untuk NPK, dan Rp800/kg untuk pupuk organik.
“Saya berharap tidak ada lagi permainan harga pupuk subsidi di Aceh. Harga ini sudah jelas ditetapkan pemerintah, dan harus sampai ke petani sesuai ketentuan. Kios, distributor, Kejaksaan, Polda, dan pemerintah daerah harus bersinergi dalam pengawasan,” tegas TA Khalid yang juga merupakan Anggota Badan Legislasi DPR RI.
Menanggapi pernyataan itu, Ketua APDI Mulky Mansur menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penertiban tersebut.
Ia menegaskan, APDI siap memberikan sanksi tegas kepada kios-kios nakal yang menjual pupuk di atas HET.
“Kami akan tertibkan kios-kios yang melanggar. Jika tetap membandel, sanksi pemutusan kontrak siap diberlakukan,” ujarnya.
Mulky juga menyampaikan bahwa TA Khalid membuka ruang diskusi dengan para distributor untuk menyerap aspirasi di lapangan, termasuk jika terdapat kendala dalam kesesuaian harga tebus distributor ke produsen.
“Pak TA Khalid memberikan komitmen akan memperjuangkan kembali kesesuaian harga tebus distributor ke produsen bersama PT Pupuk Indonesia. Kita akan bahas solusi yang realistis tanpa merugikan petani,” pungkasnya.
| ARINOS