Tim Pansus DPRK ke RSUD Datu Beru Takengon, Syukri: “Kehadiran Kami Bukan Mencari Kekurangan”

94
SHARES
523
VIEWS

HARIE ID, TAKENGON | Pimpinan dan anggota Panitia Khusus (Pansus) DPRK Aceh Tengah melakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon sebagai bagian dari proses evaluasi Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Aceh Tengah tahun anggaran 2024.

Rombongan Pansus yang diketuai oleh Syukri, turut didampingi oleh Wakil Ketua Seven Cebro Kobat, serta anggota Mukhlis, Amirudin, Genap, Saiful MS, Amirullah, Ichwan Mulyadi, Fahrijal Kasir, Fauzan, dan M. Syahri.

Kehadiran tim ini disambut langsung oleh direktur RSUD Datu Beru Takengon, Gusnarwin.

BACA JUGA

Kunjungan ini menjadi salah satu titik penting dalam kerja pengawasan legislatif terhadap implementasi kebijakan daerah, khususnya dalam sektor kesehatan yang menjadi urat nadi kesejahteraan masyarakat.

Dalam pertemuan dengan pihak manajemen RSUD Datu Beru, tim Pansus secara terbuka menyampaikan berbagai catatan strategis terkait capaian program kerja, efektivitas penggunaan anggaran, serta kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sepanjang tahun 2024.

Ketua Pansus, Syukri mengatakan, kunjungan tersebut bukan semata-mata untuk mencari kekurangan, tetapi lebih kepada upaya mendalam guna memastikan setiap program yang dijalankan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

“Kami ingin melihat langsung implementasi dari laporan yang disampaikan dalam LKPJ Bupati. RSUD Datu Beru adalah rumah sakit kebanggaan daerah ini. Maka, penting bagi kita semua memastikan pelayanan di sini terus berkembang dan bertransformasi menjadi lebih baik,” ujar Syukri, Jum’at 18 April 2025.

Kata Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PkS) ini, lembaga legislatif sangat mendukung langkah-langkah pembenahan dan inovasi yang dilakukan oleh RSUD, terlebih dalam menghadapi tantangan dan meningkatkan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang cepat, tepat, dan manusiawi.

Tim Pansus juga mengapresiasi beberapa langkah positif yang telah diambil oleh RSUD Datu Beru, mulai dari peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), modernisasi alat kesehatan, hingga penguatan sistem manajemen berbasis digital.

Namun demikian, anggota Pansus turut memberikan masukan terkait optimalisasi layanan gawat darurat, pemerataan akses untuk pasien dari daerah terpencil, serta pentingnya penguatan pelayanan spesialis sebagai bagian dari upaya menekan angka rujukan ke rumah sakit luar daerah.

Evaluasi LKPJ Bupati ini tidak hanya menjadi ruang teknokratis, tetapi juga menjadi cerminan dari harapan publik.

“Pembangunan daerah tidak hanya dilihat dari angka dan laporan, tetapi dari wajah-wajah masyarakat yang merasakan langsung dampak dari setiap kebijakan yang kita jalankan,” pungkas Syukri.

| REL

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI