Aset RS Regional Pegasing Raib, Celah Hukum Terbuka, Muchsin Sebut untuk Efek Jera

107
SHARES
592
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Pemkab Aceh Tengah saat ini konsen supaya rumah sakit kebanggaan masyarakat wilayah tengah ini segera beroperasi, selain lapangan kerja juga membuka peluang untuk kemajuan daerah berhawa sejuk itu.

Rumah Sakit Regional yang terletak di Kecamatan Pegasing yang digadang-gadang menjadi pusat layanan kesehatan masyarakat wilayah tengah Aceh terus mendapat perhatian pasca insiden hilangnya sejumlah aset penting setelah ambruknya teras bangunan pada 4 November 2024.

Di antara aset yang raib, termasuk unit pendingin ruangan sentral, diduga digondol maling saat kondisi rumah sakit belum beroperasi penuh.

BACA JUGA

Kondisi terbengkalai ini langsung mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Aceh, tim dari Kadis Kesehatan bersama Inspektur Aceh telah meninjau lokasi untuk melihat langsung kekurangan dan kerusakan fasilitas.

Pemerintah Aceh, melalui proses asesmen akan mendata langsung kebutuhan rumah sakit ini.

Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan menyebut, langkah hukum sedang dipertimbangkan sebagai bentuk efek jera bagi pelaku pencurian.

“Aset sudah kita jaga ketat sekarang. Satpol PP ditugaskan 24 jam. Kalau hilang lagi setelah asesmen, tidak akan diganti,” katanya saat diwawancarai awak media, Jum’at 25 April 2025.

Tim BPKP Provinsi saat ini tengah berada di RS Regional Pegasing untuk melakukan audit dan pengamanan aset.

Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah kata dia, siap mendukung segala langkah hukum yang akan dikoordinir oleh Pemerintah Aceh.

“Ini bukan soal ikhlas atau tidak, tapi bagaimana kita menjaga aset rakyat. Kami sudah rapat dengan masyarakat dan pihak kepolisian sektor Pegasing untuk saling menjaga. Jangan sampai fasilitas publik ini terus menjadi korban,” ujar Muchsin.

Meski dirundung masalah, Pemkab Aceh Tengah tetap serius memastikan rumah sakit ini segera beroperasi. Dukungan penuh juga telah diberikan kepada Pemerintah Aceh.

Menurut Muchsin, komunikasi intens dengan Gubernur dan Wakil Gubernur telah dilakukan, termasuk mendorong kebutuhan anggaran di APBA Perubahan.

“Jika tidak bisa terealisasi di 2025, kita dorong di 2026. Anggarannya besar, mencapai ratusan miliar. Tapi ini untuk kemaslahatan masyarakat Aceh Tengah,l dan Kabupaten Aceh Tenggara, Gayo Lues, Bener Meriah, bahkan sebagian Bireuen dan Aceh Utara,” lanjutnya.

Muchsin Hasan berharap, RS Regional ini dapat diresmikan pada masa kepemimpinan Gubernur Aceh Mualem dan Wakil Gubernur Fadlullah, paling lambat pada tahun 2026.

“Selain menjadi pusat layanan kesehatan, keberadaan rumah sakit ini menjadi rumah sakit terbaik di Aceh,” pungkasnya.

| ARINOS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI