Penertiban Cangkul Padang, Asmayanti Sebut Langkah Penting Selamatkan Danau Lut Tawar

HARIE.ID, TAKENGON  | Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRK Aceh Tengah, Asmayanti, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemkab dalam menertibkan penggunaan alat tangkap ikan jenis Cangkul Padang dan Cangkul Dedem yang selama ini dinilai merusak ekosistem Danau Lut Tawar.

Dalam keterangannya, Asmayanti menyebut langkah ini sebagai bagian penting dalam upaya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumber daya perairan yang menjadi jantung kehidupan masyarakat Gayo.

“Penertiban alat tangkap yang tidak ramah lingkungan adalah keputusan tepat dan strategis. Kita tidak boleh abai terhadap kelestarian Danau Lut Tawar karena di sanalah terletak masa depan generasi kita,” tegas Asmayanti, Selasa 20 Mei 2025.

BACA JUGA

Ia menambahkan, inisiatif ini selaras dengan status Danau Lut Tawar yang telah ditetapkan sebagai bagian dari Kawasan Strategis Nasional (KSN) dalam RPJM Nasional 2025–2029, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 yang baru saja disahkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Ini bukan sekadar soal lokal, tapi menyangkut komitmen nasional. Danau Lut Tawar telah mendapat perhatian dari pemerintah pusat, dan kita harus buktikan bahwa daerah ini siap menjaga aset nasional tersebut,” tambahnya.

Menurut Asmayanti, ekosistem danau yang sehat tidak hanya menjadi penyangga pangan masyarakat tetapi juga menjadi pilar penting sektor perikanan berkelanjutan, pariwisata, dan konservasi air di Aceh Tengah.

Ia mengapresiasi sinergi antara Pemkab Aceh Tengah, nelayan tradisional, tokoh adat, dan aparat penegak hukum yang telah bersama-sama menjalankan langkah edukatif dan persuasif dalam proses penertiban.

“Ini bukan sekadar tindakan represif, tapi langkah mendidik. Kita ingin membentuk kesadaran kolektif bahwa menjaga danau adalah menjaga hidup kita sendiri,” ujar Asmayanti.

Asmayanti juga berharap agar ke depan diterbitkan peraturan daerah atau regulasi teknis yang mengatur secara lebih rinci tentang zona tangkap, jenis alat yang diperbolehkan, dan perlindungan spesies endemik, agar keberlangsungan Danau Lut Tawar terjaga secara sistematis dan berkelanjutan.

Mengakhiri pernyataannya, ia kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadi bagian dari gerakan penyelamatan Danau Lut Tawar.

“Jangan menunggu rusak baru kita bertindak. Mari mulai dari sekarang, dari langkah kecil, untuk danau yang besar nilainya bagi kita semua,” tutupnya.

| ARINOS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI