Janji Perbaiki Jembatan Asir-Asir Tak Kunjung Ditepati, Pihak PT PLN UPP SBU 2 Bungkam

HARIE.ID, TAKENGON | Janji tinggal janji. Hingga kini, pembangunan jembatan permanen di kawasan Asir-Asir, Kecamatan Lut Tawar, Aceh Tengah, yang dijanjikan oleh PT PLN UPP SBU 2, belum juga terealisasi. Warga pun mulai geram.

Jembatan tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan lima desa di kawasan itu. Namun, meski janji perbaikan telah dilontarkan sejak akhir tahun 2023, tak ada tanda-tanda nyata ke arah pembangunan jembatan permanen.

Pada Juli 2023, pihak perusahaan sempat membangun jembatan darurat berbahan scaffolding berukuran 48,6 milimeter dengan panjang 11,6 meter dan lebar 1,5 meter.

BACA JUGA

Namun, baru sebulan digunakan, jembatan darurat itu sudah mengalami kerusakan parah.

Sementara itu, kondisi jembatan lama pun tak kalah memprihatinkan. Meskipun sudah dipasangi penyangga besi, warga mengaku was-was setiap kali melintas.

“Kami butuh kepastian, bukan janji palsu,” tegas warga Asir-Asir. Ia menyebut, sejak akhir tahun lalu masyarakat terus menagih komitmen PLN.

“Janji ini terus kami tagih. Dari bulan ke bulan, alasannya selalu berubah. Tapi yang pasti, kami masih melewati jembatan yang terancam ambruk setiap hari,” katanya dengan nada kecewa.

Ironisnya, belum selesai dengan janji lama, warga kini disuguhi janji baru, pembangunan jogging track sepanjang Sungai Peusangan, dari Jembatan Kampung Bale hingga Jembatan Ridwan Tan Saril.

“Janji jogging track itu malah diumumkan di hadapan Bupati. Tapi janji lama saja belum ditepati, bagaimana bisa kami percaya janji baru?” sindirnya.

Redaksi Harie.id telah mencoba menghubungi tiga kontak yang berhubungan langsung dengan proyek ini, Sabtu 31 Mei 2025.

Namun, hingga berita ini diturunkan, tak satu pun memberikan respons. Salah satu nama yang disebut terlibat dalam pekerjaan ini bahkan memilih bungkam meski pesan sudah terbaca.

Warga terus menunggu itikad baik dari pihak PLN. Mereka tak ingin lagi terjebak dalam janji-janji kosong yang berlarut-larut, apalagi menyangkut keselamatan dan akses utama kehidupan sehari-hari.

“Kami tidak meminta lebih, hanya menagih apa yang sudah dijanjikan,” pungkas masyarakat ini.

| ARINOS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI