Minim Peminat di MAS Silihnara, Begini Kata Kankemenag Aceh Tengah

50
SHARES
280
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Menyikapi rendahnya minat siswa untuk mendaftar di Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Silihnara, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Aceh Tengah, H. Wahdi MS, MA, angkat bicara.

Ia menegaskan, pihaknya tidak akan mencari kambing hitam, melainkan berkomitmen mencari solusi yang konkret dan konstruktif.

Hal ini disampaikan Wahdi kepada Harie.id, sebagai respons atas pernyataan Ketua Komisi A DPRK Aceh Tengah, Fahrijal Kasir, ST, yang sebelumnya menyoroti anjloknya jumlah pendaftar di MAS Silihnara, Sabtu 07 Juni 2024.

BACA JUGA

Data awal menunjukkan hanya belasan siswa baru yang mendaftar untuk tahun ajaran baru yang akan dimulai pertengahan Juli mendatang.

“Saya tidak ingin saling menyalahkan. Yang kita butuhkan sekarang adalah bagaimana madrasah ini kembali mendapat kepercayaan masyarakat,” ujar Wahdi lewat sambungan telpon.

Ia menekankan, posisi madrasah swasta sangat strategis dalam membangun hubungan emosional dan intelektual dengan masyarakat.

Oleh karena itu, Wahdi mendorong agar pihak madrasah mampu melakukan inovasi, baik dalam pendekatan, promosi, maupun peningkatan mutu.

“Madrasah swasta ini sangat sentral. Harus benar-benar bisa membangun pendekatan dan inovasi yang menyentuh kebutuhan masyarakat,” tegasnya.

Menanggapi fenomena sebagian masyarakat yang memilih menyekolahkan anak-anak mereka ke luar Kecamatan Silihnara, Wahdi mengakui hal tersebut sebagai bagian dari dinamika sosial.

Ia memahami bahwa sebagian orang tua merasa lembaga di luar wilayah menawarkan kualitas yang lebih unggul, terlebih jika secara ekonomi mereka memiliki kemampuan lebih.

“Ini memang dilema. Tapi justru di sinilah tantangan kita. Madrasah di Silihnara harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa kualitas pendidikan di dalam kampung tidak kalah dari luar. Mereka harus bisa ‘menjual diri’ secara positif,” katanya.

Mengenai sarana dan prasarana, Wahdi menilai infrastruktur MAS Silihnara tergolong memadai dan representatif.

Namun, ia menekankan bahwa kualitas pendidikan adalah faktor utama yang kini perlu dievaluasi.

“Saya lihat bangunannya sudah representatif. Sekarang yang kita butuhkan adalah peningkatan kualitas. Saya akan evaluasi dulu kepala sekolahnya,” pungkas Wahdi.

Menurut nya, terkait peserta didik di madrasah swasta tidak cukup hanya dengan membangun fisik, namun diperlukan pendekatan holistik yang menyentuh aspek mutu, kepercayaan publik, dan peran aktif seluruh elemen.

“Termasuk pemerintah, lembaga, dan masyarakat kampung yang ada di Silihnara, makanya kolaborasi itu penting,” pungkas Wahdi MS.

| ARINOS

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI