HARIE.ID, TAKENGON | Penutupan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-XXXV Kabupaten Aceh Tengah bukan hanya menandai berakhirnya sebuah kompetisi, tetapi juga menjadi panggung refleksi keberhasilan dan harapan.
Ketua Panitia Pelaksana, Wahdi, M.S., menuturkan rasa bangga atas kelancaran kegiatan yang telah berlangsung sejak 21 Juni 2025 lalu di lapangan sepak bola Atu Lintang.
Wahdi menyebut, dari aspek kepanitiaan dan teknis pelaksanaan, MTQ tahun ini berjalan sesuai harapan. Ia memastikan seluruh proses krusial termasuk sistem penilaian berjalan sesuai regulasi.
“Alhamdulillah, seluruh hal krusial telah kami pantau secara saksama. Para dewan hakim, insyaAllah, telah menjalankan tugas sesuai bai’at dan ketentuan yang berlaku dari LPTQ,” tegasnya, Selasa 24 Juni 2025.
Yang membuat MTQ kali ini begitu spesial, menurut Wahdi, adalah banyaknya wajah-wajah baru yang tampil di hampir setiap cabang lomba.
Ia menyebut fenomena ini sebagai bukti bahwa Aceh Tengah menyimpan begitu banyak “mutiara terpendam.”
“Negeri ini menyimpan mutiara. Tinggal kerja keras, kerja cerdas, dan sinergi antara LPTQ, para ulama, guru ngaji, serta kecamatan dalam proses pembinaannya,” katanya.
Ia secara khusus menitip pesan kepada para peserta muda.
“Kalian adalah bunga, jangan sampai layu sebelum berkembang. Kalian adalah tanaman, jangan sampai kering sebelum menghasilkan. Bersinarlah terus, sampai sinar mentari tak lagi menyapa bumi ini,” begitu pesan Kakankemenag Aceh Tengah ini.
Wahdi juga tak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, terutama kepada Camat Atu Lintang beserta jajarannya yang dianggap berkontribusi luar biasa terhadap kesuksesan pelaksanaan MTQ tahun ini.
“Dari panitia kabupaten hingga panitia tingkat kecamatan, semua bekerja siang dan malam, tak mengenal lelah. Bahkan urusan logistik, konsumsi, penginapan, hingga penyiapan kafilah ditangani secara tuntas,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Wahdi juga mengumumkan, para juara MTQ Ke-XXXV akan menerima insentif pembinaan resmi. Namun, pencairan insentif ini akan dilakukan setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai, sesuai dengan prosedur keuangan yang berlaku.
“Pengumuman dan teknis pencairan insentif akan diinformasikan oleh Dinas Syariat Islam seminggu setelah kegiatan berakhir,” jelas Wahdi.
Sebagai penutup, Wahdi menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan yang mungkin terjadi selama penyelenggaraan. Ia mengajak semua pihak menjadikan MTQ ini sebagai tonggak untuk membentuk masyarakat yang beradab dan berakhlakul karimah.
“Apa yang baik dan patut ditiru dari MTQ ini adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama. Sementara segala kekurangan adalah kelemahan kami sebagai manusia. Mari kita terus bergerak membina generasi Qur’ani yang mampu menjaga marwah Aceh Tengah,” pungkasnya.
| ARINOS