HARIE.ID | TAKENGON – Kapolres AKBP Muhammad Taufiq, S.IK, MH, samban Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh Tengah, Kamis 17 Juli 2025 pagi.
Kunjungan tersebut bukan sekadar seremonial, melainkan langkah awal membangun kolaborasi dengan pilar keempat demokrasi (pers – red).
Dalam suasana santai, diskusi ringan digelar sembari menikmati kopi khas dataran tinggi Gayo.
Menurut AKBP Muhammad Taufiq peran pers sangat penting dalam mendukung kinerja kepolisian.
“Bagi saya, pers bukan hanya mitra, tapi pengawal moral publik. Dalam menjalankan tugas menjaga kamtibmas, kami butuh media yang independen, kritis, namun juga adil dan berimbang,” ujar Kapolres dengan nada teduh sembari memandangi struktur pengurus PWI di Kabupaten itu.
Kapolres yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Aceh ini menyebut terus menjalin komunikasi terbuka dengan insan pers selama masa pengabdiannya di Aceh Tengah.
“Mohon dukungan nya selama kami menjabat di Aceh Tengah,” pungkas AKBP Muhammad Taufiq.
Ia juga berharap, pengurus PWI Aceh Tengah terus menjaga marwah profesi jurnalistik yang berlandaskan pada prinsip kebenaran, keberimbangan, dan etika.
“Teman-teman jurnalis, khususnya dari PWI Aceh Tengah, terus menjadi mata hati masyarakat lewat informasi yang mendidik, bukan memecah belah, menjadi penyampai kabar, tapi juga menjadi penenang di tengah kegaduhan informasi,” ujar AKBP Taufiq mengutip sedikit kode etik wartawan.
Di era digital seperti saat ini katanya, tugas pers tidak hanya mengabarkan fakta, tetapi juga menjaga nalar publik agar tidak terperangkap dalam arus disinformasi.
“Pers bukan sekadar pengawas, tapi juga pemandu. Mari kita berjalan beriringan, membangun suasana yang kondusif, menjaga kepercayaan publik, dan saling menguatkan demi kemaslahatan masyarakat Aceh Tengah,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua PWI Aceh Tengah, Kurnia Muhadi, menyambut hangat kedatangan pucuk pimpinan kepolisian resor di Kabupaten penghasil kopi Arabika terbaik dunia itu.
Menurutnya, kunjungan ini bukan hanya bentuk penghargaan terhadap profesi wartawan, tapi juga sinyal positif untuk sinergi yang konstruktif antara aparat penegak hukum dan media.
“Kami melihat, Kapolres sangat memahami dinamika kerja jurnalistik. Ini membuat kami optimistis bahwa ke depan, ruang kolaborasi akan semakin terbuka luas, demi menghadirkan informasi yang akurat dan membangun,” katanya.
Di tengah arus informasi yang begitu cepat katanya lagi, kehadiran pers yang profesional dan bertanggung jawab adalah aset berharga.
Begitu juga dengan kehadiran sosok pemimpin yang terbuka pada kritik dan dialog.
“Kami harap tugas ini menandai semangat baru dalam membangun kepercayaan publik di Aceh Tengah,” harap Muhadi.
Ia juga menegaskan, peran pers sangat dibutuhkan dalam mengedukasi masyarakat, menjaga stabilitas sosial, dan mengawal kebijakan publik, termasuk di sektor penegakan hukum dan keamanan.
“Hubungan harmonis dan komunikasi bahagian dari jembatan penyelesai masalah, bukan sekadar kanal penyebar informasi,” pungkasnya.
| KARMIADI