KONI, Pordasi dan Aroma Kuah Beulangong di Pembubaran Panitia Pacuan Kuda 

21
SHARES
118
VIEWS

HARIE.ID | TAKENGON – Usai gemuruh sorak-sorai pacuan kuda yang memukau ribuan pasang mata di Lapangan H.M Hasan Blang Bebangka, Pegasing, kini digelar Family Gathering yang dibungkus dengan makan bersama “Kuah Beulangong”.

Kegiatan Family Gathering atau Pembubaran Panitia Pacuan Kuda HUT ke-80 RI antara KONI dan Pordasi ini digelar di kawasan asri Mitra Mepar Lake, Minggu 07 September 2025

Panitia disuguhi masakan khas kebanggaan Aceh, Kuah Beulangong. Aroma rempahnya menggoda, uap panasnya mengepul, dan setiap sendok yang disajikan terasa seperti hadiah manis setelah berhari-hari panitia berjibaku memastikan jalannya event paling bergengsi itu.

BACA JUGA

Ketua Pordasi Aceh Tengah, Rahmadi Bentara, dengan wajah sumringah memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh panitia yang sudah mencurahkan tenaga, pikiran, bahkan waktu bersama keluarga demi suksesnya event pacuan kuda yang digelar 25–31 Agustus 2025.

“Kami tahu persis, betapa melelahkan mengurus acara sebesar ini. Tetapi berkat kebersamaan, semangat, dan dedikasi, semua berjalan lancar dan membanggakan. Atas nama Pordasi Aceh Tengah, kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya. Kalian adalah pahlawan di balik layar,” kata Rahmadi yang turut didampingi Ketua Harian Mulyadi.

Ketua Pordasi Aceh Tengah, Rahmadi Bentara didampingi Ketua Harian, Mulyadi saat menyaksikan proses mengolah Kuah Beulangong (Photo/Ist)

Acara ini juga semakin bermakna dengan kehadiran Rahmuddinsyah, S.Sos, Anggota DPR Aceh sekaligus Ketua Panitia Pelaksana Pacuan Kuda HUT ke-80 RI (Ketua KONI)l Aceh Tengah).

Dalam keterangan nya, ia menekankan, pacuan kuda bukan hanya ajang olahraga dan hiburan, tetapi juga identitas, kebanggaan, sekaligus perekat sosial masyarakat Gayo.

“Pacuan kuda adalah warisan budaya kita. Tanpa panitia, tidak mungkin bisa berjalan sesempurna kemarin. Saya ingin menegaskan, sukses ini milik kita semua, milik seluruh panitia, bukan perorangan. Saya bangga berdiri bersama kalian,” katanya.

Setelah seminggu penuh energi tercurah untuk mengatur perlombaan, menata arena, hingga mengelola ribuan penonton, momen di tepi Danau Mepar menjadi ajang pelepas lelah yang penuh makna.

Gelak tawa pecah di sela obrolan santai, sementara aroma kuah beulangong terus menggoda selera.

Laporan | Arinos

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI