Sosok Mursyd, 1 Dekade di Jabatan Asisten, Kini Putra Pegasing itu Jadi Sekda

66
SHARES
365
VIEWS

HARIE.ID | TAKENGON – Setelah lebih dari tiga dekade mengabdi (33 tahun) perjalanan panjang Drs. H. Mursyid, M.Si akhirnya sampai pada titik tertinggi birokrasi ditingkat daerah.

Dari angka 3 dekade itu, Mursyd menjalankan amanah satu dekade (10 tahun) di Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh dan Kesejahteraan Rakyat di Setdakab Aceh Tengah mulai 2015-2025.

Kini, pengabdian nya itu berbuah manis, ia dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Tengah, Selasa 08 September 2025 oleh Bupati Haili Yoga.

BACA JUGA

Mursyd Lahir dan besar di Pegasing, ia tumbuh dengan kesederhanaan.

Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Negeri Pegasing (1985), lalu SMP Negeri Pegasing (1988), hingga SMA Negeri 11 Ujung Temetas Takengon (1991).

Ia kemudian menimba ilmu di STPDN Jatinangor (1994), melanjutkan ke S1 IIP Jakarta (1999), dan meraih gelar magister di Universitas Padjadjaran (2003).

Kariernya dimulai pada 1992 sebagai CPNS Kementerian Dalam Negeri. Sejak itu, langkahnya terus bergulir.

  • Tahun 1997 – Kepala Sub Bagian PMD Kecamatan Silih Nara.
  • 1999–2000 – Kasi Produksi Bappeda Aceh Tengah.
  • 2000–2001 – Kabag Tata Pemerintahan.
  • 2003–2006 – Kasubbag hingga TU Pimpinan Setdakab.
  • 2006–2009 – Sekretaris Camat Bebesen, lalu Camat Pegasing.
  • 2010–2013 – Kepala Kantor P2TSP.
  • 2013–2015 – Kepala Satpol PP, WH, dan Linmas.
  • 2015–2025 – Asisten Pemerintahan, Keistimewaan Aceh, dan Kesra.

Di sinilah loyalitas seorang birokrat diuji. Selama 10 tahun penuh, Mursyid bertahan di kursi Asisten tanpa promosi, bahkan sering kali tanpa sorotan.

Namun, ia tidak pernah goyah. Justru di masa itulah ia menorehkan dedikasi dan kesetiaan paling tulus untuk pemerintah daerah.

Banyak yang menyebut, ketekunan dan kesabarannya inilah yang membuat Mursyid matang secara birokrasi, siap memikul tanggung jawab besar sebagai Sekda.

Rekam jejak kepemimpinannya juga teruji. Ia telah melewati Diklat PIM IV (1997), PIM III (2006), hingga PIM II (2014). Lengkap sudah modal ilmu, pengalaman, dan kedewasaan birokrasi.

Mursyid sendiri menyadari betul bahwa jabatan adalah amanah besar yang harus dipikul secara bersama – sama.

“Ini adalah amanah yang besar, dan harus dijalankan secara bersama – sama, demi Aceh Tengah yang lebih baik, mohon dukungan nya,” kata Mursyd.

Di balik kiprahnya, Mursyid juga sosok ayah yang hangat. Bersama sang istri, dr. Hj. Maulida, M.Sc, Sp.S, ia membesarkan tiga putra kebanggaannya, Muhammad Ryas Fansuri, S.Tr.IP (alumni IPDN), Ipda Muslim Hasan (alumni Akpol), dan Sultan Wan Ramadhan (SMA Al-Azhar).

Laporan | Karmiadi 

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI