ADVERTISEMENT

Hari Ke-9! 34.164 Warga Aceh Tengah Mengungsi, 2.218 Rumah Rusak

HARIE.ID | TAKENGON – Kabupaten Aceh Tengah masih berada dalam situasi darurat setelah rangkaian bencana hidrometeorologi yang terjadi sepanjang 25 November hingga 3 Desember 2025.

Data terbaru yang dirilis BPBD Aceh Tengah, skala dampak yang semakin memprihatinkan, terutama pada sisi kemanusiaan.

BPBD mencatat sedikitnya 234.710 jiwa warga Aceh Tengah terdampak langsung akibat banjir, longsor, dan rusaknya akses vital. Sementara itu, 61.977 jiwa di antaranya terisolir karena akses antarwilayah putus total.

BACA JUGA

Adapun jumlah pengungsi yang tersebar pada 105 titik pengungsian kini mencapai 34.164 jiwa, menjadikan bencana ini sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah Aceh Tengah.

“Fokus kami saat ini adalah penyelamatan dan memastikan kebutuhan dasar warga terpenuhi. Namun akses jalan yang terputus membuat distribusi logistik sangat terhambat, kita akan berupaya maksimal,” kata Andalika, Rabu 03 Desember 2025.

Hingga laporan ini diterbitkan, tercatat 22 jiwa meninggal dunia, 24 warga lainya masih dinyatakan hilang.

Kerusakan infrastruktur menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi warga.

Data kerusakan terbaru, 2.218 rumah rusak, 64 jembatan putus, 59 ruas jalan kabupaten terputus, 6 ruas jalan provinsi putus, 4 ruas jalan nasional putus, 5 akses dari luar kabupaten putus total.

Lima kecamatan terdampak terisolir total, termasuk Bintang, Rusip Antara, dan Linge, sehingga distribusi logistik dan layanan darurat nyaris tidak bisa masuk.

Selain rumah dan jalan, sejumlah layanan dasar masyarakat ikut rusak, Akses listrik putus di 14 kecamatan, akses air bersih rusak di 14 kecamatan, telekomunikasi dan internet terputus di 14 kecamatan satu akses menuju RSU Datu Beru sempat terputus.

Kata Andalika, BPBD bersama TNI–Polri terus berupaya membuka akses jalan, terutama menuju wilayah yang terisolir.

“Kami mohon doa dan dukungan. Setiap menit sangat berarti bagi warga,” pungkasnya.

Laporan | Karmiadi 

BERITA TERKAIT