ADVERTISEMENT

[Hari Ke-13] 234 Ribu Warga Aceh Tengah Terdampak, 88 Kampung Masih Terisolir

HARIE.ID | TAKENGON — Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tengah per 7 Desember 2025 memotret betapa besar dampak bencana hidrometeorologi yang melanda kabupaten tersebut sejak 25 November.

Sebanyak 234.710 jiwa terdampak, dengan 88 kampung terisolir, puluhan akses jalan putus, hingga fasilitas vital lumpuh total.

Laporan Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tengah, Andalika, menyebut 24 korban meninggal dunia, 23 orang hilang, serta 6 korban luka berat dan 52 luka ringan.

BACA JUGA

Kerusakan infrastruktur menjadi tantangan terbesar penanganan bencana. Tercatat, 81 ruas jalan kabupaten putus, 7 ruas jalan provinsi mengalami kerusakan parah.

Lain itu, 4 ruas jalan nasional terdampak, 14 jembatan nasional, 2 jembatan provinsi, dan 55 jembatan kabupaten terputus.

Kondisi ini membuat 6 kecamatan terisolir dari pusat kecamatan masing-masing, sehingga alur distribusi bantuan terhambat dan bergantung pada cuaca serta alat berat yang terbatas.

Sebanyak 35.744 jiwa kini berada di 91 titik pengungsian. Selain itu, ada 587 pengunjung yang terjebak di Aceh Tengah kala bencana terjadi.

Sementara itu, 3.148 rumah dilaporkan rusak mulai dari kategori berat hingga ringan. BPBD juga mencatat sejumlah sektor kritis, BBM habis di banyak wilayah, Gas LPG tidak tersedia di pasaran.

Bahan pangan dan obat-obatan sudah kritis, kebutuhan balita masuk tahap darurat.

14 kecamatan mengalami pemutusan akses internet/telekomunikasi, 235 tiang listrik roboh, membuat banyak wilayah gelap gulita, satu akses air menuju RSUD Datu Beru juga terputus total.

Dalam catatan BPBD, daerah terisolir kini mendesak mendapat suplai logistik. Banyak wilayah hanya dapat dijangkau menggunakan helikopter atau menunggu pembukaan akses dengan alat berat.

“Bantuan belum dapat disalurkan ke semua lokasi lewat darat, karena kerusakan jalan sangat parah,” kata Andalika.

Petugas gabungan BNPB, TNI, Polri, Basarnas, serta relawan terus membuka akses jalan yang tertutup longsor dan banjir lumpur.

Masyarakat Aceh Tengah berharap penanganan cepat dari pemerintah pusat dan daerah mengingat dampak bencana telah memutus roda ekonomi, logistik, dan layanan kesehatan di berbagai kecamatan seperti Bintang, Rusip Antara, Celala, dan Linge.

Laporan | Karmiadi 

BERITA TERKAIT