ADVERTISEMENT

Ketua PWI Aceh Tengah Geram, Permohonan Starlink Tak Digubris Pemkab

HARIE.ID | TAKENGON – Sudah 15 hari bencana hidrometeorologi melanda Aceh Tengah, namun hingga kini layanan internet satelit Starlink yang sangat dibutuhkan “Kuli Tinta” itu belum dijawab.

Kondisi ini membuat Ketua PWI Aceh Tengah, Kurnia Muhadi, geram. Ia mengaku kesal, karena kebutuhan akses internet darurat, terutama untuk jurnalis yang bekerja memberitakan kondisi lapangan, seolah tidak dianggap penting.

“Berulang kali kami sampaikan, tapi tak digubris. Ini kan aneh, padahal Starlink banyak mengalir ke Aceh Tengah,” ujar Muhadi, Rabu 10 Desember 2025.

BACA JUGA

Menurutnya, di tengah bencana, informasi adalah nyawa. Wartawan membutuhkan koneksi stabil untuk mengirim laporan, memperbarui situasi, sekaligus memastikan publik mendapat kabar akurat mengenai kondisi masyarakat di pelosok yang masih terisolasi.

Muhadi menegaskan, permintaan Starlink bukan untuk kenyamanan, melainkan kebutuhan vital dalam penanggulangan bencana. Ketika listrik padam, jaringan seluler tumbang, dan akses darat terputus, internet satelit menjadi satu-satunya saluran komunikasi yang dapat diandalkan.

Ia menilai Pemkab seharusnya menjadikannya prioritas. Banyak daerah di Indonesia yang terdampak bencana justru mendapatkan Starlink dalam hitungan hari, sementara di Kabupaten itu harus menunggu tanpa kepastian.

Menurutnya, Pemkab perlu menyusun alur komunikasi darurat yang lebih profesional, termasuk kebutuhan teknologi untuk wartawan.

“Informasi cepat itu unsur penyelamatan, karena Aceh Tengah saat ini terkurung, dengan pemberitaan kita sampaikan ke publik,” tegasnya.

Ia berharap Pemkab tidak menganggap enteng suara para jurnalis yang berada di lini terdepan penyampaian informasi. Ia mendorong agar Starlink itu segera di prioritaskan.

Laporan | Karmiadi 

BERITA TERKAIT