HARIE.ID | TAKENGON – Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Tengah mendesak janji Wakil Gubernur Aceh, Dek Fadh, saat kunjungan meninjau kondisi pasca-bencana hidrometeorologi di Kabupaten tersebut.
Dalam kunjungannya, Wagub Aceh berjanji akan mempercepat pembukaan akses darat melalui jalur KKA Bener Meriah – Lhokseumawe, satu-satunya rute yang disebut paling mungkin untuk mengakhiri keterisoliran Aceh Tengah. Namun hingga kini, janji itu belum terlihat progres nyata.
Ketua KNPI Aceh Tengah, Feri Yanto, menyebut, keterlambatan ini berpotensi membahayakan ratusan ribu warga yang kian terdesak akibat krisis logistik.
“Janji Pak Wagub belum terealisasi hingga saat ini. Padahal hanya itu satu-satunya jalan untuk membuka keterisoliran Aceh Tengah dan Bener Meriah,” ujar Feri, Rabu 10 Desember 2025.
Ia menuturkan situasi di lapangan semakin kritis. Pasokan pangan menipis, pasar kehabisan bahan pokok, sementara bantuan pemerintah tak cukup untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat.
“Rakyat Dataran Tinggi Gayo sudah kelaparan. Logistik di pasar habis, bantuan pemerintah tidak cukup. Ratusan ribu rakyat Gayo di ujung kematian,” tegasnya.
Menurut Feri, stok beras di Bulog Aceh Tengah hanya mencukupi kurang dari satu minggu. Pembagian per rumah tangga pun sangat minim, hanya 3 kilogram per KK, sementara pasokan dari luar sulit masuk.
“Kami hanya bisa bertahan kurang dari satu minggu. Bantuan udara terbatas, banyak bantuan tertahan karena tidak bisa dikirim,” lanjutnya.
Feri menilai tidak ada opsi lain selain membuka jalur KKA secepat mungkin. Ia mendesak Pemerintah Aceh untuk segera menurunkan armada alat berat dalam jumlah besar.
“Pemerintah Aceh harus kerahkan puluhan ekskavator dan loader. Jangan lupa pasok BBM-nya, agar alat berat tidak hanya ada tapi benar-benar bekerja,” pungkasnya.
Laporan | Karmiadi












