ADVERTISEMENT

Persiapan Matang! Presiden Batal ke Takengon, Kapolri Sigit Dijadwal Ambil Alih Tugas Kemanusiaan

HARIE.ID | TAKENGON – Harapan masyarakat Aceh Tengah untuk menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendadak pupus.

Di tengah persiapan besar yang telah digelar Pemkab, agenda RI 1 ke Takengon dibatalkan. Helikopter meraung di langit Aceh Tengah, warga berpikir Prabowo Subianto serius akan melihat Takengon.

Informasi tersebut diterima Harie.id dari sumber internal, Kamis 11 Desember 2025.

BACA JUGA

“RI 1 batal ke Takengon,” ujar sumber ini singkat melalui pesan WhatsApp.

Sebagai pengganti, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan turun langsung menyerahkan bantuan di Masjid Al-Abrar, Kebayakan, sekitar pukul 13.00 WIB.

Sejak Rabu sore, Takengon telah bersiap menyambut orang nomor satu di Indonesia. Mobil operasional disusun, keamanan diperketat, hingga pawai kendaraan dilaksanakan pada sore hari untuk memastikan rute presiden benar-benar siap.

Pawai berlangsung di jalur Musara Alun – Mendale – Masjid Al-Abrar, lokasi yang direncanakan menjadi titik penyaluran bantuan presiden.

Warga yang sudah mengetahui kabar kedatangan presiden sejak kemarin banyak yang menyambut dengan suka cita, sebagian bahkan telah datang lebih awal untuk menanti momen langka tersebut di Lapangan Musara Alun. Namun kabar pembatalan datang menghentak.

Sebelumnya, pihak Istana telah mengonfirmasi kepada Harie.id bahwa Presiden Prabowo Subianto memang dijadwalkan mendarat di Takengon, Kamis 11 Desember 2025.

Namun pernyataan itu disertai catatan penting, agenda presiden bersifat tentatif.

“Benar, dijadwal ke Takengon. Tapi waktunya belum bisa dipastikan, bisa saja berubah,” ungkap pejabat Istana.

Perubahan itu akhirnya terjadi, menunda langkah Presiden untuk melihat langsung kondisi Aceh Tengah.

Kunjungan Presiden awalnya dipandang sebagai momen moral bagi ribuan warga yang sedang berjuang bangkit pascabencana hidrometeorologi.

Presiden dijadwalkan meninjau lokasi terdampak, memantau proses penanganan darurat, dan mempercepat koordinasi lintas sektor.

Meski batal hadir secara fisik, kehadiran Kapolri Jenderal Listyo Sigit tetap memberi harapan, Negara tidak meninggalkan Aceh Tengah.

Jenderal Sigit dijadwalkan membawa bantuan dan memastikan proses pemulihan berjalan cepat, tepat, dan terkoordinasi.

Laporan | Karmiadi 

BERITA TERKAIT