HARIE.ID | TAKENGON – Dari tanah Gayo, Aceh Tengah lahir sosok perempuan yang kini tengah jadi buah bibir warganet.
Dialah Maulida, akrab disapa Moly, dara asal Desa Atu Tulu, Kecamatan Bebesen, Aceh Tengah, yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan menyandang gelar Putri Hijabfluencer Aceh 2025.
Ia adalah anak ke 3 dari 5 bersaudara. Ia lahir dari pasangan M Akup dan Ratna Dewi.
Meski kini menetap di Bireuen bersama sang suami, jejak perjuangannya tetap berakar kuat di tanah kelahiran.
Terlahir dari keluarga petani sederhana, Moly membuktikan bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari ladang kecil.
Dengan tekad, kerja keras, dan doa, ia kini bersiap melangkah lebih jauh ke ajang Putri Hijabfluencer Indonesia 2025 yang akan digelar di Jawa Barat, 25–29 September mendatang.
“Saya sangat bersyukur atas kesempatan ini. Gelar ini bukan hanya penghargaan pribadi, tapi ruang pembuktian bahwa muslimah Aceh juga punya potensi besar di panggung nasional,” ujar Moly, Kamis 21 Agustus 2025.
Perjalanan Moly bukan cerita semalam. Sejak 2018 ia sudah menapaki panggung kompetisi saat ikut ajang Duta Wisata Win Ipak Aceh Tengah dan meraih Juara III.
Panggung itu menjadi titik tolak yang menguatkan rasa percaya dirinya. Pada 2024, prestasinya makin bersinar setelah berhasil meraih gelar Duta Muslimah Presentasi Terbaik dalam ajang yang digelar Ikatan Perempuan Muslimah Preneur (IPEMI) Bireuen.
Deretan pencapaian ini menjadikannya sosok muslimah berkarakter kuat yang mampu memadukan kecerdasan, nilai budaya, dan modernitas.
Tak berhenti di dunia pageant, Moly juga seorang akademisi muda. Ia menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe dengan predikat cumlaude.
Fokusnya pada komunikasi visual dan kreativitas membuat dirinya semakin relevan di era digital.
Lewat akun Instagram pribadinya, @msmoly_, yang kini memiliki lebih dari 18 ribu pengikut, Moly konsisten berbagi konten inspiratif. Mulai dari tips public speaking, pengembangan diri, perjalanan, hingga gaya hidup sehat.
“Bagi saya, kecantikan bukan hanya soal penampilan luar. Lebih dari itu, kecantikan sejati terletak pada dedikasi, kecerdasan, dan keberanian menyuarakan hal-hal baik untuk banyak orang,” ucapnya.
Kisah Moly jadi bukti perempuan Gayo mampu berdiri sejajar di panggung nasional.
Ia membawa identitas budaya, nilai religius, dan semangat muda yang segar. Bagi masyarakat Aceh, langkah Moly bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga representasi kebanggaan daerah.
Laporan | Karmiadi