Bertaruh Nyawa Demi Sekolah, Muchsin Hasan Sebut Segera Dibangun Jembatan Tanggap Darurat 

HARIE.ID | TAKENGON  – Pemandangan memilukan terjadi di Kampung Tanjung, Kecamatan Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah.

Puluhan siswa sekolah dasar setiap hari mempertaruhkan nyawa hanya untuk bisa menimba ilmu. Pasalnya, jembatan gantung sepanjang 30 meter yang selama 47 tahun menjadi akses vital mereka kini putus dan tak bisa lagi dilalui.

Tanpa jembatan, anak-anak kecil itu terpaksa menyeberangi sungai deras menggunakan rakit sederhana berbahan drum.

BACA JUGA

Jika debit air meningkat, perjalanan menuju sekolah berubah menjadi taruhan hidup, bahkan, pihak sekolah tak mau ambil resiko dengan menerapkan libur sekolah.

Wakil Bupati Aceh Tengah, Muchsin Hasan, MSP turun langsung ke lokasi, Kamis 11 September 2025.

Ia tak kuasa menutupi keprihatinannya. Muchsin bahkan ikut menjemput para siswa, memastikan mereka tetap bisa sampai ke sekolah meski dengan kondisi darurat.

“Ini situasi gawat. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak menyeberang sungai dengan rakit seadanya. Keselamatan mereka jauh lebih penting,” tegas Muchsin Hasan.

Sebanyak 124 siswa dan 10 guru SD Negeri 1 Rusip Antara serta 36 siswa SMA Negeri 19 Takengon kini menjalani perjalanan berbahaya setiap harinya. Jika memilih jalur alternatif, mereka harus memutar sejauh lima kilometer.

Sebagai bentuk kepedulian, Muchsin membagikan susu gratis kepada para siswa. Ia berharap semangat belajar anak-anak tidak luntur meski dihadang keterbatasan.

“Tetaplah semangat menimba ilmu. Pemerintah tidak akan tinggal diam, solusi sedang kita usahakan,” ucapnya.

Menurut nya, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah telah mengajukan usulan pembangunan ulang jembatan tersebut. Bahkan, tim dari Kementerian PUPR melalui BPJN Aceh sudah turun ke lokasi, melakukan verifikasi dengan dokumentasi foto dan drone.

“Insya Allah, perbaikan jembatan ini menjadi prioritas. Anak-anak harus kembali memiliki akses yang layak dan aman,” tambah Muchsin Hasan.

Menurut Muchsin anggaran untuk skala besar telah diajukan ke kementerian namun butuh waktu. Sehingga Pemkab berinisiatif untuk membangun jembatan tanggap darurat.

“Tapi pembangunan jembatan tanggap darurat ini kami yakin sama konstruksi nya dan layak pakai untuk menjadi akses penting masyarakat serta pelajar disana,” katanya

Kemungkinan kata dia, pengerjaan itu akan dilakukan di Oktober mendatang. “Kemungkinan pertengahan bulan 10 sudah mulai,” pungkas Muchsin Hasan menjawab Harie.id

Laporan | Karmiadi 

BERITA TERKAIT