HARIE.ID | TAKENGON — Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kampung Blang Kolak I, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah berlangsung tegang dan sempat diwarnai kericuhan saat proses penghitungan suara di TPS 2.
Kericuhan bermula ketika warga mensinyalir adanya perbedaan antara jumlah daftar hadir dan total suara sah yang dihitung panitia.
“Jumlah daftar hadir 673 orang, sedangkan suara total 693. Dua puluh suara ini dari mana asalnya?” ujar Fadli, salah satu warga Blang Kolak I, Kamis 23 Oktober 2025.
Ia juga menyoroti proses administrasi di bagian absensi yang dinilai tidak rapi dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.
“Nama-nama pemilih ditulis manual di kertas kosong, ini menimbulkan kesan kurang profesional,” tambahnya.
Fadli bersama sejumlah warga lainya berharap agar panitia bersikap transparan dan mempertimbangkan penghitungan suara ulang.
“Kami hanya ingin demokrasi yang jujur dan adil dijalankan di kampung kami,” tuturnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Panitia Pemilihan Reje (P2R) Blang Kolak I, Isra, mengakui adanya kekeliruan teknis dalam penjumlahan suara.
Menurutnya, selisih tersebut terjadi karena faktor kelelahan panitia saat rekapitulasi suara.
“Ini murni kesalahan manusia (human error). Ada angka yang tertulis 357, padahal seharusnya 300. Tapi sudah kami koreksi, hasilnya tidak bermasalah,” jelas Isra.
Ia menambahkan, perbedaan jumlah pemilih dengan total suara juga dipengaruhi oleh suara pemilih sakit yang tidak sempat datang ke TPS.
“Terdapat 17 warga yang sakit. Surat suara mereka diantar langsung ke rumah masing-masing, namun sempat belum dihitung saat rekap awal,” ungkapnya.
Ia berujar, terdapat satu suara rusak dan beberapa surat suara yang tidak dikembalikan ke kotak suara.
“Jadi bukan lebih, justru setelah dikoreksi malah kurang dari jumlah total semula,” tegas Isra.
Isra menjelaskan, pihak panitia bersama Bedel (PLT Reje-red) dan RGM (Rakyat Genap Mupakat) sedang melakukan rapat penggabungan suara dari TPS 1 dan TPS 2 untuk memastikan hasil akhir Pilkades Blang Kolak I.
“Belum final. Kami pastikan semua data diverifikasi kembali agar tidak ada keraguan,” pungkasnya.
Laporan | Karmiadi












