ADVERTISEMENT

Nahkodai PORDI Aceh Tengah, Fauzan Siap Ubah Stigma Permainan Domino Jadi Prestasi 

HARIE.ID | TAKENGON — Musyawarah Cabang (Muscab) Perdana Perkumpulan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Kabupaten Aceh Tengah sukses digelar di Takengon, Minggu 26 Oktober 2025.

Pada forum yang dihadiri oleh penggiat olahraga domino ini, Fauzan, anggota DPRK Aceh Tengah, didapuk secara aklamasi sebagai Ketua PORDI periode pertama.

Kepada Harie.id, Fauzan menyebut akan mengubah stigma domino yang selama ini kerap dipandang sebelah mata sebagai permainan yang identik dengan judi.

BACA JUGA

Ia menegaskan, kehadiran PORDI di Aceh Tengah justru ingin membawa domino ke arah olahraga yang berprestasi, sehat, dan bermartabat.

“Kami ingin masyarakat tahu, domino bukanlah judi. Ini olahraga yang mengasah konsentrasi, strategi, dan kerja sama tim. Kalau dikatakan judi, maka alat apapun bisa dijadikan judi, tergantung niat dan cara memainkannya,” ujar Fauzan

Fauzan berujar, pihaknya bersama jajaran pengurus akan gencar melakukan sosialisasi untuk memberi pemahaman yang benar tentang olahraga domino.

Pengurus PORDI akan mengisyaratkan domino kini memiliki aturan resmi, sistem pertandingan yang diakui, serta tata cara penilaian yang sportif dan transparan.

“Domino bukan lagi permainan sambil ngopi. Ini olahraga strategi yang bisa dipertandingkan di tingkat daerah bahkan nasional,” tambah Fauzan.

Sebagai langkah awal, PORDI Aceh Tengah akan menerapkan sistem baru berbasis poin, bukan lagi perhitungan jumlah batu terakhir seperti yang umum dilakukan masyarakat.

Sistem poin ini dirancang agar setiap pemain dinilai berdasarkan kemampuan dan taktik, bukan keberuntungan semata.

“Biasanya yang dihitung itu jumlah batu terakhir, tapi sekarang yang dihitung adalah poin. Jadi lebih sportif, lebih adil,” katanya.

Fauzan juga menegaskan, PORDI bukan organisasi biasa. Ia menyebut, perkumpulan ini telah resmi mendapatkan dukungan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dukungan dari MUI, kata Fauzan, menjadi bukti, domino yang dimainkan secara sehat dan sesuai aturan bukanlah judi, melainkan bagian dari kegiatan olahraga yang bernilai positif.

“Artinya secara keagamaan ini jelas. Yang membuat judi itu adalah niat untuk taruhan, bukan permainannya. Domino sebagai olahraga, justru melatih fokus dan kecerdasan,” katanya.

Ia berharap, melalui perkumpulan ini lahir atlet-atlet domino berprestasi dari Aceh Tengah yang bisa mengharumkan nama daerah di tingkat provinsi maupun nasional.

Fauzan juga mengajak seluruh masyarakat Aceh Tengah untuk melihat domino dari sudut pandang baru sebagai olahraga yang memperkuat silaturahmi dan mempererat hubungan sosial.

“Domino mengajarkan strategi, kesabaran, dan komunikasi. Ini olahraga rakyat yang bisa jadi wadah pemersatu, bukan pemecah,” pungkasnya.

Ke depan, Fauzan bersama tim formatur akan segera menyusun struktur kepengurusan lengkap PORDI Aceh Tengah, dan berkoordinasi dengan KONI agar olahraga domino dapat segera masuk dalam kalender resmi kegiatan olahraga Kabupaten.

Laporan | Karmiadi 

BERITA TERKAIT