HARIE.ID | TAKENGON — Ketua KNPI Aceh Tengah, Feriyanto menyebut terbuka terhadap kritik selama disampaikan secara konstruktif dan tidak dilandasi kebencian.
Ia menilai, kritik justru menjadi bagian penting dalam proses membangun organisasi yang lebih matang dan solid di kalangan pemuda.
“Anti kritik? Tidak, insyaallah tidak, selama itu bersifat membangun dan bukan karena kebencian,” ujar Feriyanto saat Podcast bersama Harie, Selasa 28 Oktober 2025.
Menurutnya, KNPI Aceh Tengah periode 2025-2028 ingin menciptakan ruang dialog yang terbuka, di mana para pemuda bisa berdiskusi dan menyampaikan pandangan tanpa rasa takut.
“Kita terbuka untuk berdiskusi, berdialog. Kritik silakan saja, karena kita ini manusia, tentu tidak ada yang sempurna,” lanjutnya.
Ia berujar, kritik yang sehat harus diarahkan untuk memperbaiki kekurangan, bukan menjatuhkan.
“Kalau ada salah, ya sampaikan. Kalau salah kita perbaiki, di mana kurang kita lengkapi. Kekurangan kita disempurnakan oleh kawan-kawan, begitu juga sebaliknya,” kata Feriyanto.
Feri juga menanggapi santai adanya kritik anonim atau “surat kaleng”. Baginya, hal tersebut wajar terjadi dalam dinamika organisasi kepemudaan.
“Surat kaleng atau kritik itu biasa. Yang penting kita tetap fokus pada tujuan membangun kolaborasi. Dari banyak warna yang ada, kita cari satu kesamaan,” ujarnya bijak.
Ia menegaskan, KNPI Aceh Tengah ingin menjadi wadah yang menyatukan, bukan memecah belah.
“Yang akan kita bangun di KNPI ini adalah semangat sinergi. Pemuda harus saling membesarkan, bukan saling menjatuhkan,” tegasnya.
Diketahui, Pengurus DPD KNPI Aceh Tengah akan resmi dilantik pada November 2025 mendatang. Saat ini, Ferianto telah mengantongi nama-nama calon pengurus hasil rekomendasi dari DPD I KNPI Aceh.
Laporan | Karmiadi












