HARIE.ID | TAKENGON – Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah bersama Pemerintah Aceh terus memacu percepatan operasional Rumah Sakit Regional Pegasing, dengan target beroperasi pada Oktober 2026.
Langkah ini menjadi jawaban atas meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan di wilayah tengah Aceh, sekaligus tindak lanjut dari peristiwa overload pasien RSUD Datu Beru Takengon yang sempat viral beberapa waktu lalu.
Pertemuan penting terkait percepatan tersebut berlangsung di ruang kerja Bupati Aceh Tengah, Selasa 04 November 2025.
Rapat itu dipimpin oleh Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga bersama Plh. Kadis Kesehatan Aceh, Ferdiyus, SKM., M.Kes, tim teknis provinsi, serta unsur SKPK Aceh Tengah dan perwakilan DPRK setempat.
Dalam rapat itu, tim provinsi memaparkan kajian strategis kesiapan operasional Rumah Sakit Regional, mencakup infrastruktur, perizinan, layanan unggulan, SDM, hingga kebutuhan alat kesehatan (Alkes).
Ferdiyus menjelaskan, Pemerintah Aceh telah membentuk dua tim kerja yang akan turun langsung ke lapangan guna menghitung prioritas ruangan dan kebutuhan tenaga kesehatan spesialis sebagai dasar penganggaran tahun 2026.
“Kami akan mendorong percepatan operasional rumah sakit regional ini. Tahun depan akan dialokasikan bantuan keuangan. Proposal dari Pemkab Aceh Tengah sebesar Rp68 miliar sedang kita evaluasi untuk dimasukkan dalam anggaran prioritas,” ujar Ferdiyus.
Ia menegaskan, seluruh tahapan akan dilakukan secara hati-hati dan terukur, agar pembangunan rumah sakit regional berjalan sesuai regulasi dan menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah tengah Aceh.
Sementara itu, Dr. Rais dari tim teknis provinsi turut memaparkan sejumlah poin hasil kajian, antara lain pemetaan seluruh perizinan dan layanan unggulan, analisis safe hospital, ketersediaan SDM sesuai standar nasional, serta inventarisasi alat kesehatan yang dapat dipindahkan dan perlu dibeli baru.
Kajian itu juga merekomendasikan dua opsi transisi penggunaan RS Regional, yakni pindah total dari RSUD Datu Beru atau pemberdayaan dua rumah sakit secara paralel, sebagaimana diatur dalam Permenkes Nomor 11 Tahun 2025.
Bupati Aceh Tengah Haili Yoga menegaskan, percepatan operasional rumah sakit regional merupakan kebutuhan mendesak bagi masyarakat wilayah tengah Aceh.
“Pelayanan di RSUD Datu Beru sudah baik, namun dalam sepekan terakhir terjadi overload di luar kapasitas. Kami sudah melaporkan langsung kepada Wakil Gubernur Aceh dan Komisi IX DPR RI, dan Alhamdulillah mendapat perhatian besar dari pemerintah provinsi,” ujarnya.
Bupati juga menekankan pentingnya sinergi antara tim provinsi dan kabupaten agar target Oktober 2026 dapat tercapai.
“Hari ini kita menyamakan persepsi. Tim Kabupaten Aceh Tengah harus serius, memahami skala prioritas mana yang harus didahulukan. Terima kasih kepada Gubernur Aceh dan jajaran tim provinsi atas komitmen dan kepeduliannya,” tambahnya.
Diketahui, Rumah Sakit Regional Pegasing dirancang sebagai rumah sakit tipe madya dengan kapasitas minimal 200 tempat tidur, yang akan melayani rujukan regional untuk Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Nagan Raya.
Laporan | Arinos












