HARIE.ID | TAKENGON – Krisis pangan mulai menghantui warga Kabupaten Aceh Tengah di tengah bencana hidrometeorologi yang masih berlangsung.
Stok beras dilaporkan hampir kosong di sejumlah Kecamatan, membuat warga kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok harian.
Sejumlah warga mengaku harus berkeliling dari satu warung ke warung lain hanya untuk mendapatkan beras. Kalaupun ada, harganya kini melambung ekstrem.
Diana, seorang ibu rumah tangga di Aceh Tengah, merinci kondisi yang ia hadapi sejak beberapa hari terakhir.
“Beras sangat sulit didapat. Kalau pun ada, harganya dibandrol Rp500 ribu per karung. Kami benar-benar kewalahan,” ujarnya Senin 01 Desember 2025 merinci ulah oknum yang memanfaatkan situasi.
Kenaikan harga secara mendadak ini membuat warga semakin terpuruk.
Selain beras, kebutuhan lain seperti telur dan BBM juga semakin sulit ditemukan dan stok terancam habis.
Banyak pedagang mengaku tidak mendapatkan suplai akibat akses jalan yang terganggu dan cuaca ekstrem yang belum mereda.
Sejumlah jalur distribusi ke daerah penghasil kopi itu terganggu akibat banjir dan longsor. Kondisi ini membuat suplai logistik terputus dan stok di tingkat pedagang menipis dengan cepat.
Warga berharap pemerintah daerah segera menyalurkan bantuan darurat agar krisis pangan ini tidak semakin melebar.
“Kami butuh beras, telur, dan BBM. Situasi begini semakin sulit. Tolong segera ada bantuan,” harap Diana.
Pemkab Aceh Tengah diharap segera membuka kran Bulog serta intervensi harga untuk menekan lonjakan yang tak wajar.
Situasi bencana yang masih berlangsung menuntut gerak cepat seluruh pihak agar masyarakat tidak mengalami krisis lebih parah dalam beberapa hari ke depan.
Laporan | Karmiadi












