HARIE.ID | TAKENGON — Krisis pangan yang melanda Aceh Tengah sejak bencana besar pekan lalu mulai memasuki fase mengkhawatirkan.
Warga terlihat mengantre panjang hanya untuk mendapatkan 1 kilogram beras dan 1 kilogram minyak goreng di Indomaret Simpang Empat, Bebesen, Aceh Tengah.
Di antara antrean panjang yang mengular hingga ke badan jalan, tampak wajah-wajah lelah warga yang sejak subuh sudah menunggu pintu toko dibuka. Banyak dari mereka mengaku persediaan makanan di rumah mulai habis.
“Dapat 1 kilo beras pun sudah syukur,” ujar Yani, seorang ibu rumah tangga sambil menggendong anaknya yang masih balita, Rabu 03 Desember 2025.
Indomaret Simpang Empat ini sebelumnya hampir dijarah massa Selasa 02 Desember 2025 malam.
Situasi memanas ketika ratusan warga yang panik melihat pasokan pangan semakin sulit ditemukan, memaksa aparat turun cepat untuk mengamankan lokasi.
Pagi ini, pantauan Harie.id toko tersebut telah dipasangi garis polisi. Sejumlah personel kepolisian bersenjata lengkap berjaga di depan pintu toko untuk mengatur antrean dan mencegah kejadian serupa terulang.
Krisis pangan makin terasa setelah sejumlah Indomaret dan Alfamart di berbagai titik di Kabupaten Aceh Tengah lebih dulu dijarah warga. Penjarahan terjadi karena pasokan pangan di wilayah tersebut tersendat akibat akses jalan yang terputus, distribusi logistik yang terhenti, jaringan komunikasi yang lumpuh dan listrik yang belum stabil.
Kondisi ini membuat warga memilih bertahan di sekitar minimarket, berharap ada suplai beras atau minyak goreng yang bisa mereka beli meski hanya 1 kilogram.
Di tengah kesulitan ini, aparat kepolisian berupaya menenangkan warga yang panik, sekaligus memastikan distribusi sembako berlangsung tertib. Namun krisis masih jauh dari kata selesai.
Laporan | Karmiadi












