HARIE.ID, TAKENGON | Secara umum, angka stunting di Kabupaten Aceh Tengah mengalami penurunan, di tahun 2022 yaitu 32 persen, sedangkan di tahun 2023 turun ke 23,6 persen.
Dari angka ini, terdapat penurunan angka stunting sebesar 8,4 persen.
Jika dirinci grafik angka dalam Kabupaten Aceh Tengah sesuai data dari Dinas Kesehatan, terdapat tiga Puskesmas angka stunting masih berada di atas 14 persen.
Angka tertinggi yaitu di Puskesmas Linge, angka stunting berada di 22,9 persen.
Sedangkan tertinggi kedua yaitu, Puskesmas Ketapang, dengan angka stunting berada di 20,6 persen. Terakhir adalah Puskesmas Pamar, angka stunting 15,9 persen.
Data ini dirinci Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah, dr Yunasri saat kegiatan bakti sosial, sekaligus launching program inovasi kesehatan Penguatan Pencegahan Stunting Menjadikan Keluarga Sehat dan Meningkatkan Imunisasi Anak (Penting Jaga Iman).
Kegiatan inisiasi Dinkes Aceh Tengah ini memboyong Dokter spesialis ke Pedalaman Aceh Tengah, tepatnya di SDN 14, Linge, Kampung Gemboyah, Sabtu 25 Mei 2024.
Dokter-dokter spesialis yang diboyong itu adalah, spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis anak, spesialis kandungan dan dokter umum.
Sejumlah pelayanan yang diberikan meliputi pelayanan KB, pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan penyakit paru, pemeriksaan penyakit dalam, pemeriksaan kesehatan anak, screening stunting, screening penyakit tidak menular dan sunat massal.
“Inovasi yang dilakukan di tahun 2024 ini menjadi acuan untuk ke depan. Kami berharap di tahun 2024 ini, angka stunting bisa menurun di bawah angka yang seharusnya,” kata Yunasri.
Kegiatan ini dilaksanakan khusus di empat kampung di Kecamatan Linge, dengan total 31 orang anak yang terkena stunting.
Menurut data Dinkes Aceh Tengah, pada bulan April lalu, kampung tertinggi adalah Arul Item, 15 orang anak stunting, kemudian kampung Gemboyah dan Pantan Reduk dengan masing-masing memiliki 6 orang anak stunting dan Kampung Antara 4 orang anak.
“Dengan adanya program inovasi ini, akan menjadi acuan kedepan , kami juga berharap dukungan dari multisektor yang ada di Kabupaten Aceh Tengah. Mudah-mudahan angka stunting mengalami penurunan,” harap Yunasri.
Selain stunting, ia juga menjelaskan Indeks Keluarga Sehat (IKS). Menurut angka, Aceh Tengah masih berada di angka 0,36 persen.
“Artinya, masih tidak sehat, diharapkan di tahun 2024 ini bisa naik menjadi 0,5 persen, sehingga masuk setidaknya ke dalam kategori Pra-sehat,” katanya.
Terkait imunisasi di Aceh Tengah, menurut Yunasri capaian nya masih sangat rendah. Capaian di tahun 2023 untuk Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) berada di angka 49 persen.
“Kita berharap, tahun 2024 ini bisa tercapai minimal 70 persen,” demikian kata dr Yunasri, M.Kes.
[ ARINOS ]