HARIE.ID, TAKENGON | Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega apresiasi pelaksanaan prosesi adat Iserahen ku Tengku Guru digaungkan kembali di Kabupaten tersebut.
Hal itu dikatakan nya kepada Harie.id, di ruang kerjanya, Senin 22 Juli 2024.
“Kami apresiasi upaya menggaungkan kembali prosesi adat istiadat Gayo dalam menyerahkan anak didik ke sekolah,” kata Arwin Mega.
Menurut dia, tradisi ini sudah lama dikenal di tengah – tengah masyarakat Gayo. Bahkan, orang tua terdahulu selalu melakukan tradisi ini ketika hendak memasukkan anak nya ke pengajian.
“Ini sangat penting untuk merawat kebersamaan antara orang tua dengan guru, antara guru dengan siswa dan wali murid,” ujarnya.
Lebih lanjut kata politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Aceh Tengah ini, nilai yang terkandung dalam prosesi tersebut sangat mendalam, sekaligus memberi pemahaman kepada peserta didik tentang kearifan lokal masyarakat Gayo.
“Kita sangat menginginkan generasi muda Aceh Tengah mengetahui adat istiadat nya. Sehingga tidak punah,” katanya.
Ia juga berharap, kurikulum tentang kearifan lokal Gayo terus digalakkan di sekolah. Sehingga siswa-siswi memahami tentang kekayaan khazanah masyarakat Gayo.
“Ini penting digalakkan di sekolah, supaya Gayo tidak selalu disebut sebut terancam punah, baik bahasa dan kearifan lokal lain nya,” demikian kata Arwin Mega.
Diketahui, prosesi adat Iserahen ku Tengku Guru pada tahun ajaran baru 2024-2025 ini serentak digelar di Kabupaten Aceh Tengah.
Sekolah dibawah naungan dinas pendidikan, SD, SMP, dan dibawah naungan Kemenag, MIN, MTs, MA serta dibawah naungan Cabang Dinas (Cabdin) tingkat SMA/SMK serentak melakukan kegiatan ini secara berjenjang.
[ ARINOS ]