Sosok Fahrijal Kasir, Dari Pengusaha Hingga Didapuk Ketua Komisi A DPRK Aceh Tengah 

41
SHARES
226
VIEWS

HARIE.ID, TAKENGON | Fahrijal Kasir, ST, merupakan salah satu pemuda santun dalam dunia politik lokal Aceh Tengah.

Lahir di Burni Bius, 24 Juli 1979, Fahrijal tumbuh besar di lingkungan yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan dan semangat gotong royong di wilayah Pepayungen Angkup, Silihnara.

Terpilih pertama kali sebagai anggota DPRK Aceh Tengah pada Pemilu 2024 lalu, perjalanan politiknya membawa ia ke puncak jabatan sebagai Ketua Komisi A DPRK Aceh Tengah, komisi yang membidangi urusan pemerintahan, hukum, dan politik.

BACA JUGA

Terpilihnya Fahrijal sebagai Ketua Komisi A menandai titik balik dari karir profesionalnya yang gemilang di sektor swasta dan pengabdian masyarakat, menjadi salah satu sosok yang siap mengawal pembangunan dan kesejahteraan rakyat melalui jalur legislatif.

Fahrijal dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang menghargai pendidikan dan kerja keras.

Ia mengawali pendidikan dasarnya di SDN Burni Bius (1987-1992), kemudian melanjutkan ke SMPN Angkup (1992-1995).

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah pertama, Fahrijal memilih untuk melanjutkan pendidikannya di bidang teknik dengan bersekolah di STMN Langsa, tempat ia lulus pada tahun 1998.

Selama masa kuliah, Fahrijal aktif di berbagai organisasi mahasiswa. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Gayo (IMAGA) Medan dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial.

Selain itu, ia juga memegang posisi penting sebagai Kepala Bidang di Ikatan Mahasiswa Arsitektur (IMA) dan Panitia pembangunan Masjid Angkup.

Aktivitas organisasi ini tidak hanya mengasah keterampilan kepemimpinan dan manajemennya, tetapi juga memperkuat ikatan sosialnya dengan masyarakat.

Dari sana, semangatnya untuk mendalami ilmu teknik terus berkembang.

Ia melanjutkan studi di Institut Teknologi Medan (ITM), mengambil jurusan Teknik Arsitektur dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 2004.

Latar belakang pendidikan teknik ini tidak hanya menjadi dasar bagi perjalanan karirnya, tetapi juga membentuk cara pandangnya dalam melihat pembangunan daerah yang harus dirancang dengan matang, efektif, dan berkelanjutan.

Setelah menamatkan pendidikannya, Fahrijal memulai karirnya di dunia konstruksi dan arsitektur.

Pengalaman pertamanya adalah bekerja sebagai Engineer dan Drafter di PT. NRC Medan pada tahun 2005, di mana ia terlibat dalam proyek besar pembangunan Grand Palladium Medan, sebuah gedung komersial modern yang terdiri dari 13 lantai yang berfungsi sebagai mal, kantor sewa, dan hotel.

Kembali ke tanah kelahirannya di Takengon pada tahun yang sama, Fahrijal bergabung dengan CV. Bima Cipta Konsultan sebagai arsitek dan drafter.

Salah satu kontribusinya yang signifikan adalah dalam penyusunan master plan Kampus Gajah Putih Takengon, yang menjadi cikal bakal universitas tersebut tumbuh dan berkembang sebagai pusat pendidikan di Aceh Tengah.

Tak hanya berkecimpung dalam proyek komersial, Fahrijal juga terlibat dalam proyek-proyek kemanusiaan yang berfokus pada pembangunan infrastruktur pasca-bencana.

Pada tahun 2006, ia bekerja untuk NGO Habitat for Humanity di Calang, Aceh Jaya, sebuah wilayah yang terdampak berat oleh tsunami 2004.

Sebagai Construction Supervisor, Fahrijal memimpin pembangunan 1.200 rumah tipe 45 untuk para korban tsunami.

Peran serupa juga ia emban di NGO International Medair pada tahun 2008, di mana ia memimpin proyek lanjutan pembangunan rumah serta fasilitas sanitasi untuk masyarakat yang terdampak.

Tidak hanya sukses di bidang konstruksi, Fahrijal juga dikenal sebagai pengusaha yang mandiri.

Pada tahun 2009, ia mendirikan UD. Dunia Perabot, sebuah usaha yang bergerak di bidang kerajinan kayu, khususnya dalam produksi kusen, jendela, pintu, dan produk-produk kayu lainnya.

Usaha ini berkembang pesat, menjadi salah satu industri lokal yang menyerap tenaga kerja serta mendukung pembangunan di Aceh Tengah.

Pada tahun 2017, Fahrijal ST memperluas bisnisnya dengan mendirikan UD. Dunia Alat Berat, yang fokus pada rental dan jual beli alat berat.

Usaha ini tidak hanya mendukung berbagai proyek pembangunan infrastruktur di daerahnya, tetapi juga menjadi salah satu pilar ekonomi bagi banyak pekerja lokal.

Karir Politik dari Pengusaha ke Dunia Legislatif

Langkah Fahrijal ke dunia politik dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Gerindra di Aceh Tengah.

Melalui dedikasi dan visi yang jelas untuk membangun daerah, ia berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tengah pada Pemilu 2024 lalu. Ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan politiknya.

Sebagai anggota DPRK, Fahrijal langsung diberi kepercayaan untuk memimpin Komisi A, yang bertanggung jawab dalam bidang pemerintahan, hukum, dan politik.

Dalam perannya sebagai Ketua Komisi A, ia bertekad untuk menjadi penghubung yang kuat antara rakyat dan pemerintah, memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang dihasilkan benar-benar berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

Fahrijal juga menekankan pentingnya transparansi, integritas, dan kolaborasi dalam menjalankan tugas-tugas legislatifnya.

Dengan latar belakang yang kaya di bidang arsitektur dan konstruksi, serta pengalaman panjang dalam dunia usaha dan organisasi, Fahrijal Kasir memiliki visi besar untuk memajukan Aceh Tengah.

Ia ingin menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, di mana infrastruktur yang dibangun tidak hanya megah di atas kertas, tetapi juga bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Keahliannya di bidang arsitektur, manajemen proyek, dan bisnis menjadi modal besar dalam menjalankan peran politiknya.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang cekatan, sigap, dan mampu bekerja dalam tim serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kualitas yang sangat dibutuhkan dalam memimpin komisi yang mengurusi sektor-sektor krusial seperti pemerintahan dan hukum.

Kini, dengan tanggung jawab besar di pundaknya sebagai Ketua Komisi A, Fahrijal Kasir siap menjalankan amanah rakyat dan membawa perubahan positif bagi Aceh Tengah, sebuah perjalanan yang baru dimulai, namun menjanjikan pencapaian besar di masa depan.

“Mohon do’anya, dengan kolaborasi yang baik, Insyaallah amanah ini akan terasa ringan, kata Fahrijal,” Senin 30 September 2024.

[ ARINOS ]

BERITA TERKAIT

BERITA TERKINI