HARIE.ID, TAKENGON | Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dari RSUD Datu Beru Takengon menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRK Aceh Tengah pada Kamis 17 Oktober 2024.
Dalam aksi ini, mereka menyampaikan berbagai tuntutan, termasuk jaminan insentif, penyediaan snack pada siang hari, serta kejelasan status mereka sebagai tenaga honorer atau kontrak.
Salah satu masalah mendesak yang mereka suarakan adalah ketidakmampuan mereka untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini, yang menurut mereka disebabkan oleh status mereka yang tidak jelas.
Para nakes mengeluhkan bahwa insentif yang seharusnya mereka terima seringkali tidak sesuai dengan beban kerja yang mereka jalani setiap hari.
Di samping itu, mereka merasa diabaikan terkait dengan fasilitas kerja yang seharusnya mendukung performa mereka, seperti kebutuhan snack siang yang seharusnya tersedia sebagai bagian dari kesejahteraan tenaga medis yang bekerja selama jam-jam padat.
Ketua DPRK Aceh Tengah sementara, Fitriana Mugie, hadir di lokasi untuk mendengar langsung keluhan para nakes.
Ia mengapresiasi aspirasi yang disampaikan oleh para peserta aksi dan berkomitmen untuk membantu mereka mendapatkan kejelasan terkait tuntutan mereka.
Fitriana juga memfasilitasi massa aksi agar dapat berdialog langsung dengan pihak manajemen RSUD Datu Beru serta instansi terkait yang dapat memberikan jawaban atas berbagai tuntutan ini.
“Kami ingin semua yang disampaikan mendapat kejelasan dan kepastian dari pihak-pihak terkait, supaya keresahan para nakes dapat terjawab,” kata Fitriana Mugie.
Mereka kata dia, menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di Aceh Tengah dan harus diperhatikan dengan serius.
“Kami pastikan, aspirasi ini mendapatkan perhatian yang semestinya dari pihak-pihak yang berwenang,” katanya.